Firli Hiraukan Undangan Debat dengan Direktur KPK, Aktivis: Jangan Seenaknya, Beliau Sibuk

4 Juni 2021, 19:03 WIB
Aktivis kemanusiaan, Azzam Mujahid Izzulhaq tanggapi Ketua KPK, Firli Bahuri yang hiraukan undangan debat dengan direktur KPK. /ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay



PR BEKASI - Aktivis kemanusiaan, Azzam Mujahid Izzulhaq angkat suara usai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menghiraukan undangan debat soal wawasan kebangsaan dengan Direktur Sosialisasi dan Kampanye (Dirsoskam) Antikorupsi KPK, Giri Suprapdiono.

Debat tersebut seharusnya digelar di Gedung Merah Putih KPK pada pukul 14.00 WIB yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Jakartanicus.

Namun, setelah 45 menit menunggu, Firli nampaknya tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.

Pada akhirnya acara debat tersebut hanya dihadiri oleh Giri dan peneliti Indonesian Corruption Watch (ICW), Kurnia Ramadhana yang menemani Giri di ruang debat, press room KPK.

Baca Juga: Kapitra Ampera Keceplosan Sebut Jokowi ‘Pemberantas’ KPK, Asfinawati: Emang Iya Sih

Menurut aktivis kemanusiaan tersebut, Firli saat ini sedang sibuk sehingga tidak bisa menghadiri undangan debat tersebut.

"Sebagai orang nomor satu dalam pemberantasan korupsi, tentunya beliau sibuk," tegas Azzam seperti dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter miliknya, @AzzamIzzulhaq pada Jumat, 4 Juni 2021.

Dirinya pun meminta untuk tidak seenaknya mengundang Firli dalam sebuah acara debat yang tidak penting.

"Jangan seenaknya mengatur waktu apalagi debat tidak penting!," ucapnya.

Baca Juga: Kapitra Keliru Sebut Jokowi Pemberantas KPK, Najwa Shihab: Jangan-jangan Maksudnya Memang itu?

Azzam pun berharap dengan usaha untuk membela Firli tersebut, dirinya bisa diangkat menjadi komisaris oleh pemerintahan.

"Bismillah komisaris," katanya.

Ternyata menurut pengakuan GIri, dia tidak menantang Firli secara langsung untuk berdebat.

Giri mengaku hanya menyanggupi tantangan warganet yang menawarkan untuk berdebat dengan Firli.

Baca Juga: Dicecar Najwa Shihab usai Keliru Sebut Jokowi 'Pemberantas' KPK, Begini Jawaban Kapitra Ampera

Menjawab tantangan itu, lewat cuitannya, Giri sempat bertaruh jabatan dalam debat. Ia menantang Firli mundur jika kalah dalam debat soal wawasan kebangsaan, begitu pula dirinya.

"Jadi dengan konsekuensi Itu hari ini apakah memang ada yang tidak siap mundur saya pikir bisa ditanyakan ke yang berasangkutan," kata Giri.

Namun di luar itu, kata Giri, ia menyanggupi tawaran ini karena ingin mencerdaskan masyarakat.

Giri kemudian menyindir tes wawasan kebangsaan (TWK) sebagai proses alih status pegawai lembaga antirasuah menjadi ASN yang tertutup.

Baca Juga: Dicecar Najwa Shihab soal Kejanggalan TWK KPK, Begini Jawaban Politikus PDIP

Giri kecewa lantaran sejak awal dirinya tak pernah diberitahu soal proses metodologi, hingga kabar penonaktifan dirinya bersama 74 pegawai lain.

"Tes wawasan kebangsaan ini tertutup sekali. Kita enggak pernah tahu siapa 75. Tidak pernah tahu 51. Tidak pernah tahu soal proses, metodologi, bahkan orang yang mewawancarai kita pun tidak mengetahui juga," ucapnya.

Sebanyak 51 pegawai yang dimaksud giri adalah mereka yang dinilai merah dan tak diberi kesempatan untuk kembali bergabung dengan KPK.

Sementara, 24 pegawai lainnya masih diberi kesempatan menjadi ASN dengan syarat mengikuti diklat bela negara.

"Jadi menurut saya keterbukaan transparansi yang menjadi ciri khas tata kelola pemerintahan umum yang baik dilanggar dalam proses ini," katanya.

Sementara itu, salah satu panitia acara debat mengonfirmasi ketidakhadiran Firli dalam debat.

Begitu pula dengan Kurnia yang memandu acara. Namun, Kurnia tak mengetahui persis alasan ketidakhadiran Firli.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Twitter @AzzamIzzulhaq

Tags

Terkini

Terpopuler