PR BEKASI - Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas meminta agar penegakkan pelanggaran Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat agar lebih mengedepankan sisi humanis.
Menurutnya, penegakkan PPKM Darurat secara humanis dirasa lebih bijak jika dibanding dengan tindakan-tindakan keras yang dinilai akan berbuntut panjang.
Apalagi sampai menumbulkan perkara baru dari yang awalnya hanya menertibkan.
Baca Juga: Pemerintah Tambah Anggaran Bansos untuk PPKM Darurat Jadi Rp39,19 Triliun
"Saya mengecam tindakan aparat dalam menegakkan PPKM yang sangat kasar dan arogan terutama dalam menghadapi rakyat lapis bawah dan para pedagang kecil," kata Anwar Abbas, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari ANTARA pada Senin, 19 Juli 2021.
Lebih lanjut, Anwar Abbas, sebagian besar mereka yang berjualan bukan karena tidak paham mengenai bahaya Covid-19.
Alasan kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhilah, kata dia, yang menjadi pertimbangan dilematis yang diambil masyarakat kalangan bawah.
"Karena mereka harus menafkahi anak dan keluarganya maka mereka harus keluar rumah untuk bekerja dan berusaha atau berdagang," tutur Anwar Abbas.
"Kalau aparat tersebut setiap akhir atau awal bulan sudah jelas akan mendapat gaji. Kalau mereka (pedagang)?" sambungnya.
Abbas mengatakan jika memang masyarakat melakukan pelanggaran, sudah sewajibnya diberi edukasi agar tak melakukan kesalahan.
Dengan begitu, upaya menurunkan angka penularan akan selaras dengan tumbuhnya ekonomi masyarakat golongan bawah.
"Dan tindakan aparat yang arogan serta tidak berperikemanusiaan itu telah menambah runyam masalah sehingga mereka yang sudah miskin tersebut malah semakin bertambah tingkat kemiskinannya," ujar Anwar Abbas.
Di sisi lain, kata dia, bantuan sosial yang diberikan pemerintah mesti tepat sasaran terutama menyasar masyarakat kurang mampu.
Baca Juga: Simak Hal Apa Saja yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan saat Rayakan Idul Adha di Masa PPKM Darurat
Bansos yang tepat sasaran akan memberi pengharapan bagi mereka yang tengah kesusahan.
"Untuk itu supaya semuanya merasa rida dan senang dengan kebijakan ini maka pemerintah harus bisa membuat kebijakan di mana buah dari kebijakan tersebut pasien Covid-19 bisa turun secara signifikan dan rakyat senang serta mendukungnya karena kebutuhan pokok mereka diperhatikan oleh pemerintah." katanya.***