Satgas Covid-19 Tanggapi Hoax Vaksin Anak, Imbau Masyarakat Bijak dalam Menerima Informasi

24 Desember 2021, 21:12 WIB
Ilustrasi. Satgas Covid-19 tanggapi hoax yang beredar di masyarakat terkait vaksin Covid-19 dan ingatkan agar bijak dalam menerima informasi. /pixabay.com/TheDigitalArtist

 

PR BEKASI - Hoax soal vakjsin anak tengah marak di kalangan masyarakat saat ini.

Baru-baru ini, beredar hoax di media sosial yang menyebutkan bahwa anak Indonesia menjadi bahan uji coba vaksin.

Dengan beredarnya isu tersebut membuat masyarakat was-was.

Menanggapi hoax soal vaksin anak, Satgas Covid-19 memberikan imbauan kepada masyarakat.

Baca Juga: 5 Kasus Probable Omicron Ditemukan di Indonesia, Satgas Covid-19 Masih Telaah Kode Genetiknya

Satgas Covid-19 meminta agar masyarakat tidak menyebarkan hoax terkait vaksin anak.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menegaskan vaksin yang diberikan untuk anak-anak sudah melalui berbagai kajian.

Dia pun memastikan vaksin tersebut aman bagi anak-anak karena telah mendapat rekomendasi dari BPOM.

Tak hanya itu, Wiku Adisasmito juga mengingatkan bahwa ada sanksi hukum apabila menyebar hoax.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Beberkan Aturan Baru, WNI yang Punya Keadaan Mendesak Bisa Karantina di Rumah

"Mohon siapapun untuk tidak membuat konten informasi yang salah dan tidak berbasis fakta serta data ilmiah dari sumber terpercaya," kata Wiku Adisasmito.

"Terdapat sanksi hukum apabila menyebar dan menimbulkan misinformasi," kata Wiku Adisasmito, melanjutkan seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Covid19.go.id, Jumat, 24 Desember 2021.

Selanjutnya, ia juga mengimbau masyarakat agar selalu bijak dalam menerima informasi.

"Vaksin anak usia 6-12 tahun adalah usaha perlindungan ekstra bagi anak-anak dan orang-orang di sekitarnya.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Bakal Lakukan Pengendalian Berlapis Saat Libur Nataru, Apa Saja?

Untuk itu, kami juga meminta masyarakat bijak dalam menerima informasi dan tidak menyebarluaskan atau membuat konten video tanpa basis ilmiah," sambungnya.

Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak menyebarkan konten yang berpotensi ketakutan atau kepanikan di masyarakat.

"Masyarakat harus semakin cerdas menerima informasi. Jangan ikut menyebarkan konten tanpa basis ilmiah yang semata-mata dibuat untuk menyebarkan ketakutan," tukasnya.

Hingga saat ini, masih beredar di media sosial terkait hoax vaksin anak.

Baca Juga: Khawatir Gelombang Ketiga Covid-19, Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Tidak Abai Prokes Meski Kasus Turun

Sehingga, masyarakat diimbau untuk berhati-hati dalam menerima dan membagikan informasi terutama terkait vaksin anak.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: covid19. go id

Tags

Terkini

Terpopuler