109 Tenaga Medis di Ogan Ilir Dipecat Bupati Akibat Mogok Kerja, DPR: Harusnya Ada Dialog Terbuka

25 Mei 2020, 16:22 WIB
WAKIL Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Melki Laka Lena sebut pemecatan terhadap 109 tenaga medis di Ogan Ilir seharusnya tidak perlu terjadi.* /Instagram @melkilakalena/

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah merebaknya penyebaran Covid-19 di Indonesia, peran seorang tenaga medis dinilai sangat penting, mengingat pasien positif terus mengalami penambahan yang cukup signifikan.

Tercatat hingga Senin, pasien positif bertambah 479 yang mana jumlahnya menjadi 22.750 orang.

Namun sayangnya tidak sedikit tenaga medis yang mendapatkan perlakuan sepatutnya. Seperti kabar pemecatan 109 tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ogan Ilir, Sumatra Selatan yang kini tengah menjadi perhatian publik.

Baca Juga: LBM Eijkman: Pembuatan Vaksin Harus Disesuaikan dengan Karakteristik Virus yang Ada di Indonesia 

Pasalnya, 109 tenaga medis tersebut telah dipecat oleh Bupati Ogan Ilir, Ilyas Panji Alam.

Adapun alasan Ilyas Panji Alam melakukan hal tersebut disebabkan karena para tenaga medis tersebut sebelumnya melakukan aksi mogok kerja.

Sementara alasan para tenaga medis melakukan aksi mogok kerja karena mereka meminta persediaan alat pelindung diri (APD) yang lengkap kepada pihak rumah sakit (RS).

Selain meminta persiadaan APD yang lengkap, para tenaga medis itu juga dikabarkan menuntut insentif kerja dan rumah singgah selama bekerja menangani pasien Covid-19.

Baca Juga: Viral 3 Biarawati Katolik Menyanyi Lagu Idulfitri, Ganjar Pranowo: Suaranya Bagus, Makasih Ya 

Pemecatan kepada 109 tenaga medis di RSUD Ogan Ilir pun turut mendapatkan tanggapan dari Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Melki Laka Lena.

Dilansir RRI oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, Melki Laka Lena mengatakan permasalahan masalah tersebut seharusnya bisa diselesaikan dengan cara berdialog.

"Dialog harus terbuka yang mana melibatkan semua otoritas politik di Kabupaten Ogan Ilir dan pasti akan ada titik temu," kata Melki Laka Lena.

Baca Juga: Karena Rakyatnya Bandel, Indonesia Dikabarkan Akan Di-lockdown Dunia, Cek Faktanya 

Tekait hal itu, kata Melki Laka Lena yang juga politisi dari Partai Golkar, menegaskan bahwa aksi pemecatan sesungguhnya tidak perlu terjadi.

"Tidak perlu ada pemecatan, yang rugi dan (jusru) malah membahayakan rakyat," ucapnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler