Polri Ungkap 107 Kasus Penyelewengan Bansos COVID-19, Sumut Terbanyak

7 September 2020, 08:39 WIB
ILUSTRASI pencarian dana bansos.* /ANTARA/

PR BEKASI - Selama pandemi COVID-19 melanda, ekonomi Indonesia mengalami penurunan hingga sempat dikabarkan mengalami resesi ekonomi.

Salah satu yang menjadi dampaknya adalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran yang dilakukan oleh sejumlah sektor industri.

Sementara itu, pemerintah tidak tinggal diam dalam situasi tersebut. Beberapa program bantuan bagi masyarakat terus dilancarkan oleh pemerintah.

Baca Juga: Klaim Kantongi Nama Baru dalam Penyalahgunaan Narkoba, Polda Metro Jaya Bersiap Tangkap Artis Lain

Namun, di tengah gencarnya pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat, dikabarkan tak sedikit ada penyelewengan program bantuan tersebut.

Menurut data yang dicatat Polri, ada 107 kasus penyelewengan bantuan sosial (Bansos) bagi warga yang terdampak COVID-19.

Kasus terbanyak tercatat terjadi di wilayah Sumatra Utara (Sumut) dengan sebanya 39 kasus.

Baca Juga: Meninggal Dunia Sebelum Pilkada, Cabup Karo Wasiatkan agar sang Putri Jadi Gantinya

"Dari data yang diterima terdapat 107 kasus penyelewengan bantuan sosial di 21 Polda," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News, Senin, 7 September 2020.

"Paling banyak terjadi di Polda Sumut (Sumatra Utara) sebanyak 39 kasus dengan rincian 31 proses penyelidikan, 6 kasus dihentikan penyelidikan dan 2 kasus sudah dilimpahkan ke APIP (Aparat Pengawasan Intern Pemerintah)," katanya.

Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa wilayah kedua yang paling banyak terjadi penyelewengan Bansos adalah Jawa Barat dengan 19 kasus.

Baca Juga: Usai Terjadi Kebakaran, Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Bekasi Tetap Berjalan Normal

Berikut data kasus penyelewengan Bansos di 21 Polda:

Sumatra Utara terdapat 39 kasus yakni 31 roses penyelidikan, 6 kasus dihentikan penyelidikan, dan 2 kasus dilimpahkan ke APIP.

Jawa Barat terdapat 19 kasus yakni 13 kasus proses penyelidikan, 1 kasus dihentikan penyelidikannya, dan 5 kasus sudahdilimpahkan ke APIP.

Riau terdapat 7 kasus yakni 4 kasus proses penyelidikan, 1 dihentikan penyelidikannya, 2 kasus dilimpahkan ke APIP.

Baca Juga: Hilang Kontak dengan Keluarga, Seorang Pria Ditemukan Mengambang di Kali Ciliwung

Nusa Tenggara Barat terdapat 7 kasus dalam proses penyelidikan.

Sulawesi Selatan terdapat 7 kasus dalam proses penyelidikan.

Jawa Timur terdapat 5 kasus yakni 2 kasus proses penyelidikan dan 3 kasus sudah dilimpahkan ke APIP.

Baca Juga: PT Pegadaian (Persero) Buka Rekutmen untuk Penyandang Disabilitas, Simak Benefit, Cara, dan Tugasnya

Nusa Tenggara Timur terdapat 3 kasus dalam proses penyelidikan.

Banten terdapat 3 kasus yakni 1 kasus proses penyelidikan, 2 kasus sudah dilimpahkan ke APIP.

Sulawesi Tengah terdapat 2 kasus dalam proses penyidikan.

Baca Juga: BLT 600 Ribu Telah Disalurkan ke 2.3 Juta Pekerja, Menaker Uraikan Pantangan agar BLT Segera Cair

Sumatra Selatan terdapat 2 kasus dalam proses penyelidikan.

Maluku Utara terdapat 2 kasus dalam proses penyelidikan.

Sulawesi Barat terdapat 2 kasus dalam proses penyelidikan.

Baca Juga: Tuai Hasil Imbang di Laga Persib vs Tira Persikabo, Robert Rene Alberts Sorot 3 Pemain Ini

Kalimantan Tengah terdapat 1 kasus (dihentikan penyelidikan).

Kepulauan Riau terdapat 1 kasus (dihentikan penyelidikan).

Sumatra Barat terdapat 1 kasus.

Baca Juga: Diwarnai Aksi Kejar-kejaran, Polisi Berhasil Ringkus 4 Pelaku Begal Motor di Flyover Kranji

Kalimantan Utara terdapat 1 kasus.

Lampung terdapat 1 kasus.

Papua Barat terdapat 1 kasus.

Baca Juga: Tak Sadarkan Diri Saat Zoom Meeting, Seorang Profesor di Argentina Ditemukan Meninggal di Rumahnya

Papua terdapat 1 kasus.

Bengkulu terdapat 1 kasus.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler