IHGS Dibuka Menguat Usai Disahkannya UU Ciptaker, Hans Kwee: Omnibus Ditanggapi Positif Oleh Pasar

6 Oktober 2020, 13:20 WIB
IHSG dibuka pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (6/10/2020). /ANTARA/Aditya Pradana Putra/ /

PR BEKASI - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa 6 oktober 2020.

Demikian juga dengan mata uang merah putih yang melesat tajam di perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.09 WIB, IHSG berada pada level 4.999,95 atau naik 41,18 poin (0,83 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 4.958,76. Sebanyak 227 saham melaju di zona hijau dan 54 saham di zona merah.

Baca Juga: Jokowi, Donald Trump, dan Xi Jinping Sama-sama Lahir di Bulan Juni, Apa Saja Keistimewaan Gemini?

Sedangkan 118 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp870,9 miliar dengan volume 1,4 miliar saham.

Sementara, bursa saham Asia juga menguat. Indeks Nikkei naik 0,46 persen, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,73 persen, dan indeks Strait Times bertambah 0,82 persen.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, IHSG hari ini berpeluang menguat dengan dukungan sentimen positif bursa Wall Street.

Baca Juga: Beredar Surat Federasi Serikat Batalkan Mogok Nasional, KSPI: Hoaks, Sikap KSPI Tidak Berubah!

Pada penutupan perdagangan di bursa saham AS itu, indeks Nasdaq melonjak 2,32 persen, indeks S&P 500 menguat 1,8 persen, kemudian indeks Dow Jones naik 1,68 persen.

Hans mengatakan, penguatan bursa saham AS terjadi karena pasar merespons positif kabar Presiden AS Donald Trump yang diperbolehkan kembali pulang usai dirawat karena didiagnosa terpapar Covid-19.

“Pasar mungkin akan bergerak positif, karena Trump diizinkan pulang setelah menjalani perawatan,” kata Hans. seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 6 oktober 2020.

Baca Juga: Syarief Hasan Kritik Pedas DPR: UU Ciptakan Hanya Akan Menimbulkan Masalah Baru Bagi Kaum Buruh

Sementara dari internal, pengesahan Undang – undang Omnibus Law ditanggapi positif oleh pasar.

Hans mengatakan, dengan diberlakukan Undang-undang tersebut, maka relokasi investasi dari luar akan lebih mudah untuk masuk ke Indonesia karena aturannya lebih gampang.

Undang-undang tersebut juga akan membuka peluang bagi sektor properti dan konstruksi karena pembebasan lahan akan lebih jelas.

Baca Juga: Pasal-pasal Bermasalah UU Ciptaker, Upah Mininum Dihapus hingga Jam Lembur Lebih Lama

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat tajam.

Melansir Bloomberg, pukul 9.36 WIB rupiah dibuka pada level Rp 14.698 per dollar AS, atau menguat 102 poin (0,69 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.800 per dollar AS.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, rupiah ditopang sentimen positif yang datang dari membaiknya kondisi Trump yang sudah keluar dari rumah sakit.

Baca Juga: Beredar Surat Telegram Polri Cegah Mogok Nasional, YLBHI: Patuhi UUD 45 Soal Hak Berpendapat

Di sisi lain, negosiasi kesepakatan paket stimulus AS sejauh ini terus mengalami kemajuan.

Data data indeks aktivitas sektor jasa AS bulan September yang dirilis semalam juga membaik.

“Sentimen tersebut mendorong pelaku pasar keluar dari aset aman dollar AS dan masuk ke aset berisiko sehingga ada potensi penguatan rupiah terhadap dollar AS pagi ini,” kata Ariston.

Baca Juga: Kebut Rapat Paripurna Sahkan UU Ciptaker, Syarief Hasan: Aspirasi Rakyat Kecil Tidak Didengar DPR

Sementara itu, sentimen positif juga datang dari dalam negri terkait Undang-undang Cipta Kerja yang sudah ketok palu.

Undang-undang ini dinilai menguntungkan investor dan situasi unjuk rasa diharapkan bisa terkendali. Ariston memproyeksikan hari ini rupiah akan bergerak pada kisaran Rp14.700 per dollar AS hingga Rp14.900 per dollar AS.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler