Ratusan Orang Demonstran yang Diamankan Reaktif Covid-19, Wiku: Ini Adalah Cerminan Puncak Gunung Es

13 Oktober 2020, 19:28 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. /Instagram/ @wikuadisasmito/

PR BEKASI – Demonstran yang diamankan aparat keamanan dalam aksi menolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020 lalu, reaktif Covid-19.

Satuan tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengungkapkan, terdapat 123 orang demonstran yang reaktif saat dilakukan tes cepat.

Hal tersebut disampaikan oleh Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dalam konferensi pers virtual di gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Selasa, 13 Oktober 2020.

Baca Juga: Dituduh Jadi Dalang yang Danai Aksi Demo Mahasiswa, Marzuki Alie: Narasi dan Diksi yang Menyesatkan

“Dari data sementara, massa yang diamankan oleh pihak kepolisian dan TNI yang mengawal jalannya demonstrasi di beberapa provinsi, sangat memprihatinkan,” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs Antara.

Menurut Wiku Adisasmito, terdapat 21 orang reaktif dari 253 demonstran di Sumatra Utara, 34 orang reaktif dari 1.192 demonstran di DKI Jakarta, 24 orang reaktif dari 650 demonstran di Jawa Timur, dan 30 orang reaktif dari 261 demonstran di Sulawesi Selatan.

Kemudian ada 13 orang reaktif dari 39 demonstran di Jawa Barat, dan 1 orang reaktif dari 95 demonstran yang diamankan di Yogyakarta.

Baca Juga: Draf Final UU Cipta Kerja Menjadi 812 Halaman, Azis Syamsuddin Sebut ada Perbedaan Ukuran Kertas

Sedangkan untuk hasil tes demonstran di Jawa Tengah, masih dalam tahap konfirmasi.

“Berdasarkan hasil pantauan dari aksi pekan lalu, terdapat dua kelompok utama yang menyampaikan aspirasinya secara terbuka, yaitu kelompok mahasiswa dan kelompok buruh,” ucap Wiku Adisasmito.

“Ini adalah cerminan puncak gunung es, dari hasil pemeriksaan yang merupakan contoh kecil saja, bahwa virus ini dapat menyebar dengan cepat dan luas,” tuturnya melanjutkan.

Baca Juga: Mencengangkan, Jayabaya Pernah Ramal Akan Ada Undang-Undang yang Tidak Adil di Tanah Jawa

Wiku Adisasmito memprediksi bahwa angka tersebut akan meningkat dalam 2 sampai 3 minggu ke depan, karena peluang penularan Covid-19 dari demonstran yang postifi Covid-19 ke demonstran lainnya.

“Sebagai antisipasi adanya aksi lanjutan, kami imbau agar pihak universitas yang mahasiswanya mengikuti kegiatan, untuk melakukan identifikasi serta testing. Bagi mahasiswa yang hasil testingnya reaktif, agar segera ditelusuri kontak terdekatnya atau ‘tracing’,” tuturnya.

Wiku Adisasmito juga meminta disediakan tempat isolasi, bagi mahasiswa yang terindikasi reaktif atau positif.

Baca Juga: Baru Melafalkan Dua Baris Kalimat, Muazin Ini Meninggal Saat Kumandangkan Azan Subuh

“Selanjutnya, bagi kelompok buruh, Satgas meminta agar segera dibentuk Satgas Covid-19 di tingkat perusahaan,” ucapnya.

“Satgas di tingkat perusahaan ini, selanjutnya dapat berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, untuk melakukan ‘screening’ kepada buruh yang mengikuti aksi menyampaikan aspirasi,” tutur Wiku Adisasmito melanjutkan.

Bagi para buruh yang hasil tesnya reaktif, dapat segera ditelusuri kontak terdekatnya.

Baca Juga: BPBD Jabar Beri Kewaspadaan Ekstra terhadap Beberapa Wilayah yang Berpotensi Terdampak La Nina

“Selain itu, kami meminta kepada kepolisian maupun TNI, untuk melanjutkan testing terhadap para anggotanya yang bertugas mengamankan aksi pada minggu lalu. Jika ada yang reaktif juga, segera lakukan ‘tracing’ untuk memastikan kontak terdekatnya,” tutur Wiku Adisasmito.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler