Samakan NU Seperti Bus Ugal-ugalan, Gus Nur: Setelah Rezim Ini Lahir, Tiba-tiba 180 Derajat Berubah

19 Oktober 2020, 12:10 WIB
Ustaz Sugi Nur Raharja alias Gus Nur. /YouTube Refly Harun

PR BEKASI - Ustaz Sugi Nur Raharja atau biasa disebut Gus Nur kembali melontarkan kritik pedas kepada organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama atau NU.

Gus Nur mengaku lahir dari keluarga NU,  namun menurutnya, dirinya tidak pernah memperdalam seperti apa NU itu.

“Saya dari lahir sampai dapat hidayah, kan saya dulu jahiliyyah, kurang lebih begitu ya. Saya gak paham NU kultural itu apa, NU tradisional struktural itu apa, saya gak paham,” ucap Gus Nur.

“Yang saya paham, oh mbah saya NU, bapak saya NU, kakek buyut saya NU. Hanya itu aja yang saya tahu,” ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Ditolak Kunjungi Tahanan KAMI, Pengamat: Tak Diberi Ruang, Pemerintah Takut dengan Gatot Nurmantyo

Gus Nur hanya mengetahui NU dari kulit-kulitnya saja, misalnya warga NU melaksanakan qunut saat salat Subuh, sedangkan warga Muhammadiyah tidak qunut. Ia mengaku dirinya sama dengan mayoritas warga NU atau nahdliyin lainnya.

Dirinya juga membagikan kenangan masa lalunya ketika dia dikawal oleh Barisan Serbaguna atau Banser saat berdakwah. Ia mengaku tidak pernah bermasalah dengan NU sampai rezim sekarang lahir.

“Tapi setelah rezim ini lahir, tiba-tiba 180 derajat itu berubah,” ucap Gus Nur sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan video di kanal YouTube Refly Harun, Senin, 19 Oktober 2020.

Sejak saat itu, Gus Nur tak lagi dikawal Banser saat berdakwah. Sebaliknya, dia menjadi musuh Banser dan NU.

Baca Juga: Disangka sudah meninggal, Pasien 'Tertidur' Ini Dinyatakan Wafat dan Dimasukkan ke Pendingin Jenazah

“Saya ibaratkan NU sekarang itu seperti bus umum, sopirnya mabuk, kondekturnya teler, keneknya ugal-ugalan, dan penumpangnya itu kurang ajar semua. Merokok juga, nyanyi juga, buka-buka aurat juga, dangdutan juga,” kata Gus Nur.

“Jadi kesucian NU yang selama ini saya kenal itu seakan-akan gak ada sekarang ini,” tuturnya menambahkan.

Gus Nur menganalogikan KH Said Aqil Siradj sebagai sopir bis umum. Kondekturnya adalah Ketua Umum Banser yang juga anggota DPR RI, Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut. Sedangkan keneknya adalah Abu Janda dan penumpangnya liberal serta sekuler.

“Bisa jadi keneknya itu Abu Janda, bisa jadi kondekturnya Gus Yaqut, gitu. Dan sopirnya KH Aqil Sirodj. Nah, penumpangnya liberal, sekuler, macem-macem. PKI numplek di situ,” kata Gus Nur.

Baca Juga: Nichkhun 2PM Hingga Miss Universe Kecam Kondisi Terkini diThailand

Gus Nur mengaku memberontak lantaran NU sekarang sudah berubah, ada yang merokok, dangdutan, dan minum.

“Selama ini gak ada setahu saya gitu, merokok, minum, campur di situ. Ah pusing, akhirnya saya turun dari bis itu,” katanya.

“Dan tiba-tiba saya berontak. Ada kiyai yang selama ini saya hormati tiba-tiba keluar masuk Istana, keluar masuk ke ranah kekuasaan, udah main duit, main money politik,” ucapnya menambahkan.

Karena memberontak, akhirnya Gus Nur mengaku dituduh memusuhi NU, dituduh menyerang NU hingga dilaporkan oleh NU. Bahkan dia divonis penjara selama 1,5 tahun karena dianggap menghina NU.

Baca Juga: Hilang Hampir 2.000 Tahun, Desain Kuno Bergambar Kucing Besar Ditemukan Kembali di Gurun Nazca Peru

“Disidang gara-gara NU, diketok palu 1,5 tahun gara-gara saya menghina NU,” tuturnya.

Meski memberontak dan divonis 1,5 tahun penjara, Gus Nur menyebut hatinya tetap NU.

“Kalau mungkin dibelah dada saya, gak mungkin Syiah, Muhammadiyah gak mungkin kayaknya, HTI gak mungkin kayaknya, paling NU,” ucapnya.

“Tapi NU yang sekarang ini saya benar-benar tidak hormat, tidak respek sama sekali,” tutup Gus Nur.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler