Puncak Kunjungan Wisatawan di Kampung Betawi Setu Babakan Diprediksi Terjadi Hari Ini

1 November 2020, 10:54 WIB
Pengunjung menikmati wisata air di pinggir Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan di musim libur cuti bersama, Sabtu, 31 Oktober 2020. /Humas UPK PBB Setu Babakan/

PR BEKASI - Puncak kunjungan wisatawan ke Perkampungan Betawi Setu Babakan, yang berada di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan pada libur panjang cuti bersama memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW diprediksi terjadi pada Minggu, 1 November 2020 ini.

Hal ini dikatakan oleh Ketua Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi (UPK PBB) Setu Babakan, Imron.

Menurut Imron, biasanya setiap hari Minggu Setu Babakan akan dipenuhi oleh para pengguna sepeda dan pejalan kaki.

Baca Juga: Filipina Dilanda Topan Goni Terkuat Tahun Ini, Pemerintah Evakuasi Jutaan Warga

"Puncaknya hari ini, biasanya Ahad (minggu) dipenuhi oleh pengguna sepeda dan pejalan kaki," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Imron mengatakan sejak libur cuti bersama dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW, UPK PBB Setu Babakan telah ramai dikunjungi wisatawan mulai Rabu, 28 Oktober 2020.

Berdasarkan catatan, jumlah pengunjung pada Rabu, 28 Oktober 2020 sebanyak 1.106 orang, lalu pada Kamis, 29 Oktober 2020 sebanyak 1.903 orang, dan Jumat, 30 Oktober 2020 hanya 586 orang.

Baca Juga: Menyeramkan! NASA Berhasil Rekam Suara Cekikikan dan Erangan dari Luar Angkasa

Sedangkan jumlah pengunjung pada Sabtu, 31 Oktober 2020 mengalami peningkatan dari hari sebelumnya, yakni 1.948 orang pengunjung.

Menurut Imron, jumlah pengunjung ini sudah dibatasi sesuai aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi yakni sekitar 50 persen dari total kapasitas.

"Di hari normal sebelum pandemi, jumlah pengunjung UPK PBB Setu Babakan rata-rata mencapai 4.000 hingga 5.000 orang per hari," katanya.

Baca Juga: Tersinggung Diklakson, WNA Asal Pakistan Jadi Korban Penganiayaan Dua Orang di Jakarta Barat

Selama musim libur ini, UPK PBB Setu Babakan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat bagi wisatawan dan juga bagi pedagang yang berjualan di dalam kawasan wisata tersebut.

UPK PBB Setu Babakan memiliki petugas piket khusus bersama Satgas Covid-19 dari unsur tiga pilar (Polisi, TNI dan Satpol PP) yang berjaga di pintu masuk.

"Protokol kesehatan sudah pasti kita jalankan, setiap pengunjung yang datang wajib ukur suhu tubuh, wajib cuci tangan sebelum masuk, memakai masker dan menjaga jarak," katanya.

Baca Juga: Komentari Kasus Pengeroyokan TNI, TB Hasanuddin: Pengguna Jalan Jangan Arogan

Demikian pula kepada para pedagang yang berjualan di area Setu Babakan, diberlakukan sistem ganjil genap.

Pedagang juga tidak dibolehkan menyediakan tempat duduk lesehan, pedagang hanya dibolehkan menyediakan kursi dengan menjaga jarak.

Operasional kawasan wisata UPK PBB Setu Babakan buka dari jam 09.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB. Jam operasional ini juga dibatasi sesuai aturan PSBB transisi, sebelum pandemi, Setu Babakan beroperasi hingga pukul 18.00 WIB.

Baca Juga: Tanggapi Surat Edaran Menaker Soal UMP 2021, Ketua PPP: Negara Tidak Akan Telantarkan Rakyatnya

Setiap akhir pekan, UPK PBB Setu Babakan ramai dipadati pengunjung sejak pagi, khususnya warga yang berolahraga jalan kaki maupun sepeda.

Kawasan tersebut kerap jadi perlintasan para pesepeda yang bersepeda secara berkelompok dengan rute Jagakarsa.

Selain bisa menikmati wisata alam berupa setu, dengan bermain perahu atau naik bebek-bebekan, pengunjung juga dapat menikmati berbagai kuliner yang tersaji, seperti kelapa muda, bakso, ketoprak, mie ayam, kerak telor, bir pletok dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Terkait Karikatur Nabi Muhammad, Emmanuel Macron: Saya Paham Perasaan Umat Islam di Seluruh Dunia

Menikmati pemandangan alam, duduk di pinggir Setu Babakan yang memiliki luas kawasan 32 hektar, sambil mencicipi hidangan dengan semilir angin menjadi sensasi yang tak terlupakan jika berkunjung ke kawasan wisata tersebut.

Pengunjung juga bisa menikmati terapi ikan, di kolam ikan terapi yang berada di dalam kawasan UPK PBB Setu Babakan, atau belajar silsilah budaya Betawi.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler