Ajak Semua Pihak Lihat Penyusunan UU Cipta Kerja, Menaker: Ada Niat Mulia di Balik Penyusunannya

19 November 2020, 17:24 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengajak semua pihak untuk melihat penyusunan UU Cipta Kerja. /Instagram/@idafauziyahnu

PR BEKASI – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan terdapat nilai yang mulia di balik penyusunan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

Seperti diketahui, UU yang dikenal juga dengan sebutan Omnibus Law tersebut telah menjadi kontroversi di masyarakat dari sebelum disahkan oleh DPR RI karena dianggap hanya akan menguntungkan salah satu pihak saja.

Oleh karena itu, dalam acara peluncuran layanan digital pengesahan peraturan perusahaan (PP) dan pendaftaran perjanjian kerja bersama (PKB) di Jakarta pada Kamis, 19 November 2020, dirinya mengajak semua pihak untuk menilik kembali penyusunan UU Cipta Kerja.

Baca Juga: Ridwan Kamil Siap Penuhi Panggilan Bareskrim Polri Terkait Kerumunan Massa di Megamendung

"Kita sudah punya UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, dengan segala kontroversi terhadap undang-undang ini saya mengajak kita semua melihat niat mulia di balik penyusunan UU Cipta Kerja ini," kata Ida Fauziyah, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Kamis, 19 November 2020.

Dia mengingatkan, saat Presiden Joko Widodo dilantik pada periode keduanya menjabat, Presiden telah menegaskan salah satu prioritasnya adalah melakukan reformasi birokrasi dan struktural.

Menurutnya, hal itu dilakukan karena Presiden melihat Indonesia ke depan yang tingkat pertumbuhannya akan terus naik dan mendorong langkah Indonesia menuju menjadi salah satu negara maju di dunia dengan tingkat kemiskinan mendekati nol persen.

Baca Juga: Kecewa Atas Putusan Hakim, Pengacara: Vonis Jerinx Tidak Penuhi Unsur Keadilan

Saat ini, lanjut dia, Indonesia memiliki tumpang tindih birokrasi yang masih dipandang berbelit dan yang mempersulit.

"Melihat kondisi itu betapa tidak kompetitifnya bangsa kita dibandingkan negara-negara lain yang iklim berusahanya semakin membaik. Padahal itu sebagai salah satu pintu masuk untuk menyelesaikan pekerjaan berat kita berupa tingginya pengangguran terbuka kita," katanya

Diketahui sebelumnya, angka pengangguran di Indonesia sempat berhasil ditekan yang pada Februari 2020 menyentuh angka 6.9 juta dari sebelumnya pada 2019 sekitar 7.05 juta.

Baca Juga: Login info.gtk.kemdikbud.go.id Situs sedang Down Server, Cek Melalui pddikti.kemdikbud.go.id

Namun, dikarenakan dampak dari pandemi Covid-19 menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) sampai dengan November 2020 angka pengangguran naik lagi menjadi 9.77 juta.

Selain itu, Indonesia juga mengalami penambahan jumlah angkatan kerja baru sekitar 2.9 juta setiap tahunnya.

Ida Fauziyah mengatakan saat ini pemerintah tidak mempunyai pilihan lain, dengan dikomandani Presiden dirinya mengajak seluruh pihak untuk melakukan reformasi struktural dan transformasi ekonomi.

Baca Juga: Seriusi Perbaikan Pendidikan Vokasi di Jabar, Ridwan Kamil Tandatangani Kerja Sama dengan Inggris

"Maka dengan segala mungkin kontroversi yang ada memang tidak mudah memperkenalkan sesuatu yang baru, mengajak mereka yang dalam situasi zona yang nyaman kemudian harus melakukan pemangkasan berbagai birokrasi yang rumit." kata Ida Fauziyah.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler