Pangdam Jaya Perintahkan TNI Copot Baliho HRS, Fadli Zon: Jangan Semakin Jauh Terseret Politik

21 November 2020, 11:37 WIB
Politikus Partai Gerindra Fadli Zon mengingatkan TNI agar tidak terseret dalam dunia politik. /Instagram.com/@fadlizon

 

PR BEKASI - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon turut berkomentar terkait pengakuan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachan yang memerintahkan Anggota TNI dalam pencopotan baliho bergambar Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Menurutnya, perintah Pangdam Jaya tersebut di luar kewenangan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dari TNI.

Hal itu dia sampaikan melalui sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya @fadlizon.

Baca Juga: Bantah Pendapat Fadli Zon, Ferdinand Hutahaean: TNI Boleh Berpolitik untuk Kepentingan Negara

"Apa urusannya Pangdam Jaya memerintahkan mencopot baliho? Di luar kewenangan dan tupoksi TNI," kata Fadli Zon melalui akun Twitter miliknya, Jumat, 20 November 2020.

Fadli Zon pun mengingatkan agar TNI tidak semakin jauh terseret dalam dunia politik, sembari menyinggung dwifungsi ABRI dan dwifungsi Polisi.

"Sebaiknya jangan semakin jauh terseret politik, kecuali mau hidupkan lagi 'dwifungsi ABRI' imbangi 'dwifungsi polisi'," kata Fadli Zon.

Baca Juga: Pangdam Jaya Minta FPI Dibubarkan, Refly Harun: Mereka yang Pegang Senjata Tidak Boleh Berpolitik!

Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui bahwa video viral yang memperlihatkan sejumlah orang berbaju loreng menurunkan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab memang benar atas perintahnya.

Dirinya menegaskan, hal itu terkait dengan pemasangan spanduk dan baliho yang bermuatan ajakan revolusi dan provokatif dari Pemimpin FPI.

"Itu perintah saya, berapa kali Satpol PP turunkan dinaikkan lagi. Jadi, siapa pun di republik ini. Ini negara hukum, harus taat hukum. Kalau pasang baliho, jelas aturan bayar pajak, tempat ditentukan. Jangan seenak sendiri, seakan-akan dia paling benar," kata Dudung Abdurachman, Jumat, 20 November 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Akui Tak Bubarkan Massa Habib Rizieq di Megamendung, Pemkab Bogor: Untuk Hindari Benturan

Dia pun menyayangkan ucapan Habib Rizieq yang dianggap menghujat seseorang, padahal seorang kyai atau habib harus menyampaikan ucapan dan tindakan kebaikan.

"Kalau perkataan tidak baik bukan habib itu. Kemudian, jangan asal bicara sembarangan. Jaga lisan kita," ujar Dudung Abdurachman.

Dia lalu mengatakan bahwa semua pihak harus taat terhadap hukum yang ada di Indonesia, dan apabila FPI tidak taat terhadap hukum bisa saja dibubarkan.

Baca Juga: TNI Turun Langsung 'Hadapi' Habib Rizieq, Hamdan Zoelva: Menakutkan, Keadaan Negara Sudah Genting

"Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, nggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu, FPI bubarkan saja itu, bubarkan saja," kata Dudung Abdurachman.***

Editor: Puji Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler