Nilai Ucapan JK Berlebihan, Ferdinand Hutahaean: Adanya Kelompok yang Kecewa Kalah di Kontestasi

- 23 November 2020, 11:51 WIB
Ferdinand Hutahaean (kanan) menyangkal pernyataan Jusuf Kalla soal kekosongan kepemimpinan.
Ferdinand Hutahaean (kanan) menyangkal pernyataan Jusuf Kalla soal kekosongan kepemimpinan. /Kolase foto dari Instagram.com/@jusufkalla/@ferdinand_hutahaean

PR BEKASI - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla angkat bicara terkait fenomena Habib Rizieq Shihab di Indonesia, yang membuat sejumlah aparat kepolisian hingga TNI harus turun tangan langsung.

Menurutnya hal itu terjadi karena adanya kekosongan kepemimpinan di Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Jusuf Kalla dalam webinar bertajuk "Partisipasi Masyarakat Sipil dalam Membangun Demokrasi yang Sehat".

"Kenapa masalah Habib Rizieq begitu hebat permasalahannya, sehingga polisi, tentara turun tangan, seperti hadapi sesuatu yang guncang. Kenapa itu terjadi? Menurut saya karena ada kekosongan kepemimpinan yang dapat menyerap aspirasi masyarakat secara luas," kata Jusuf Kalla, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube PKS TV, Senin, 23 November 2020.

Baca Juga: Dibuat Bingung dengan Sikap Pangdam Jaya, DPR: Jadi Soal Copot Baliho Itu Tugas Siapa? 

Menurutnya, karena adanya kekosongan itu, maka kemunculan pemimpin yang karismatik yang akan membuat banyak orang beralih dukungan.

Sehingga menurutnya harus ada proses yang diperbaiki dalam kehidupan demokrasi di Indonesia.

"Ada kekosongan itu, begitu ada pemimpin yang karismatik, katakanlah karismatik, atau berani berikan alternatif, maka orang mendukungnya. Ini adalah indikator bahwa ada suatu proses yang harus diperbaiki dalam visi demokrasi itu," kata Jusuf Kalla.

Menanggapi hal tersebut, mantan Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyebut bahwa Jusuf Kalla telah berlebihan dalam menilai sesuatu.

Baca Juga: Millen Cyrus Dikabarkan Ditangkap Polisi karena Narkoba, Warganet Penuhi Kolom Komentar Ashanty 

Karena menurutnya, saat ini tidak ada kekosongan kepemimpinan seperti yang dikatakan Jusuf Kalla.

Hal itu dirinya sampaikan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3.

"Tidak ada fenomena, tidak ada kekosongan kepemimpinan. @Pak_JK berlebihan menilai sesuatu," cuit Ferdinand Hutahaean di Twitter, Sabtu, 21 November 2020.

Menurutnya, saat ini justru yang terjadi adalah kemunculan sekelompok orang yang merasa kecewa karena kalah dalam kontestasi demokrasi.

Baca Juga: Anggap Pencopotan Baliho oleh TNI Sudah Sesuai UU, Lestari Moerdijat: Alat Negara Berhak Menertibkan 

"Yang terjadi itu hanya sekelempok yang kecewa, karena kalah dalam kontestasi demokrasi. Sehingga melakukan pembangkangan dan berupaya mengaduk-aduk situasi. Bapak tentu sangat paham tentang ini, iya kan?," kata Ferdinand Hutahaean.

Seperti yang diketahui, sejak kedatangan Habib Rizieq di Indonesia, terjadi sejumlah fenomena kerumunan massa yang sebelumnya belum pernah terjadi di Indoenesia sebelumnya.

Dari adanya kerumunan massa itu pun timbul masalah yang silih berganti, mulai dari masalah pelanggaran protokol kesehatan, pelanggaran baliho hingga ceramah-ceramah Habib Rizieq yang menimbulkan polemik di tengah masyarakat.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah