Disebut Ganggu NKRI, Simak Pengakuan Tokoh Non-Muslim yang Sambut Kepulangan Habib Rizieq di Bandara

- 23 November 2020, 19:00 WIB
Lieus Kharisma yang tampak sedang menyambut kedatangan Habib Rizieq ke tanah air.
Lieus Kharisma yang tampak sedang menyambut kedatangan Habib Rizieq ke tanah air. /Twitter @DayatPondok

PR BEKASI - Isu Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang disebut mengganggu NKRI belakangan ini semakin menguat di tengah mulut masyarakat.

Bahkan isu tersebut nampaknya diperkuat oleh pernyataan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman usai operasi pencopotan baliho-baliho yang menunjukkan sosok Habib Rizieq oleh TNI beberapa waktu yang lalu.

"Itu perintah saya, beberapa kali Satpol PP turunkan dinaikkan lagi. Jadi, siapa pun di Republik ini. Ini negara hukum harus taat hukum. Kalau pasang baliho, jelas aturan bayar pajak, tempat ditentukan. Jangan seenak sendiri, seakan-akan dia paling benar," tuturnya.

Baca Juga: Sebut TNI Tak Perintah Pencopotan Baliho, Aktivis 98: Pangdam Jaya Gerak Atas Perintah Istana? 

Dudung menegaskan akan membersihkan baliho provokatif dan akan menindak tegas oknum yang terlibat mengajak revolusi.

"Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan dengan merasa mewakili umat Islam," kata Dudung.

Bahkan seolah melangkah terlalu jauh dalam ranah politik, Dudung minta FPI dibubarkan jika mereka tetap tidak bisa diatur.

"Kalau perlu, FPI bubarkan saja! Kok mereka yang atur. Suka atur-atur sendiri," ucapnya.

Tokoh sekaligus Aktivis Tionghoa dan non-Muslim, Lieus Sungkharisma menyayangkan sentimen buruk yang diberikan pemerintah dan sebagian masyarakat Indonesia terhadap Habib Rizieq.

Baca Juga: Kritik Aksi TNI yang Sibuk Copoti Baliho, Musni Umar: Habib Rizieq Bukan Akar Masalah Bangsa 

Lieus mengungkapkan setelah dirinya sempat bertemu dan mengenal Habib Rizieq lebih jauh, Habib Rizieq dan organisasinya, mereka itu damai dan tidak seperti yang dipikirkan orang-orang.

"Bahkan dalam dialog di Megamendung di pesantren Habib Rizieq, beliaU sebut 'laporkan kalau ada yang gak bener', kita semua menyaksikan waktu itu dan kita kasih Habib Rizieq sama temen-temen itu man of the year, karena 212 itu damai dan sejuk, bukan seperti dipikir orang-orang bakal ribut, rusuh, dan ketakutan," ucapnya.

Lieus pun terkagum saat mengunjungi Pondok Pesantren Alam Agrokultural Markaz Syariah DPP FPI dan melihat etika baik yang diterapkan orang-orang di situ.

"Beberapa teman saya ikut, hadir dan menyaksikan, rumput pun gak diinjak, kalau ada yang injak diteriakin 'woi jangan ke situ', saya lihat langsung itu, karena itu seringlah terjadi dialog sama Habib Rizieq makin hari makin mengenal dan makin cinta kita," tuturnya.

Baca Juga: Sebut TNI Tak Perintah Pencopotan Baliho, Aktivis 98: Pangdam Jaya Gerak Atas Perintah Istana? 

Lieus mengaku saat menyapa Habib Rizieq dan disapa balik olehnya setelah iring-iringan kepulangannya dari Bandara Soekarno Hatta, hati dirasanya makin lega dan enak.

Dirinya juga menanggapi ucapan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyebut pengikut Habib Rizieq hanya sedikit.

"Habib Rizieq itu bukan Khomeini, kalau Khomeini mau pulang dari Paris misalnya, seluruh rakyatnya mau menyambut karena Khomeini itu orang suci. Rizieq Shihab pengikutnya enggak banyak juga dibandingkan dengan umat Islam seluruhnya di indonesia," ujar Mahfud MD sebelumnya.

"Kata Menko Polhukam kita kan, Habib Rizieq pengikutnya sedikit, ternyata saya sebelum sampai bandara, mobil sudah tidak bisa jalan, kita tunggu sampai satu setengah jam tetep gak jalan, ambil keputusan jalan kaki," kata Lieus.

Baca Juga: Akui Konsumsi Narkoba Jenis Sabu, Millen Cyrus Menyesal dan Minta Maaf Sambil Menangis 

Lieus mengaku perjalanannya yang berat, panas, dan melelahkan, terbayarkan saat bertemu dengan Habib Rizieq.

"Tapi saat ketemu Habib, hilang itu panas, capek, dan beban-beban kita," ucapnya.

Menurutnya, momentum yang dibawa Habib Rizieq ke tanah air dengan membawa slogan revolusi akhlak ini jangan disia-siakan oleh masyarakat Indonesia termasuk pemerintah.

"Jadi momentum ini jangan disia-siakan, kalau Habib masih dijelek-jelekin, haduh pada norak-norak emang, pemerintah ini juga harus bertanggung jawab," tuturnya.

"Saya begitu pak Prabowo sama pak Jokowi damai, saya gak pusing udah, udah selesai lah, tapi ada tugas yang belum diselesaikan pada tahun 2019, yaitu balikin Habib Rizieq," sambung Lieus.

Baca Juga: Dahului Amerika Serikat, Inggris Targetkan Vaksin Covid-19 Pfizer Siap Pakai 1 Desember 2020 

Lieus bercerita bahwa dirinya bersama kelima rekannya yakni Hafidz Abbas (mantan komisioner Komnas HAM), Margarito Kamis (ahli hukum), MS Kaban (politikus PBB), Muhammad Taufik (praktisi hukum), dan Ahmad Yani (politikus PBB) melakukan roadshow.

Roadshow tersebut dimulai dari Jakarta, Solo, Jogja, Pontianak hingga ke Medan dengan tujuan untuk meminta Habib Rizieq dipulangkan dari Arab Saudi.

"Karena itu merupakan tugas negara untuk tidak memperbolehkan ada warga negara yang terkatung-katung di luar negeri, tanpa dilakukan pembelaan," ucapnya.

"Ini yang bikin kita, kenapa kok tega betul gitu, padahal kita ini kan dikenal sebagai negara Pancasila," sambung Lieus.

Lebih lanjut, Lieus yakin bahwa kehadiran figur Habib Rizieq di tanah air adalah salah satu cara Indonesia memperbaiki berbagai permasalahan di tanah air.

Baca Juga: Tenaga Ahli KSP Sebut TNI Alat Negara, Refly Harun: Itu Kesalahan Kita Masukkan TNI ke Ranah Politik 

"Saya jujur gak ada kepentingan lain selain yang saya lihat hanya figur Habib Rizieq inilah yang bisa memperbaiki kesemrawutan keadaan kita," tutupnya.

Perlu diketahui, usai melakukan rentetan acara setelah kepulangannya ke tanah air, Habib Rizieq dikabarkan sedang beristirahat di kediamannya untuk saat ini.

Habib Rizieq Shihab akan menjalani tes usap (swab test) COVID-19 secara mandiri, setelah dikabarkan jatuh sakit beberapa hari setelah terjadi keramaian pada hari akad pernikahan anaknya.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto membenarkan kabar itu, setelah perwakilannya menemui Habib Rizieq di kediamannya Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat.

“Katanya mereka mau melaksanakan ‘swab’ mandiri,” ucap Heru.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x