FPI Sebut Konvoi TNI di Petamburan Dapat Restu Jokowi, Refly Harun: Sulit Mengatakan Tidak Sengaja

- 23 November 2020, 19:52 WIB
Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun mengomentari turun tangannya TNI dalam kasus Habib Rizieq
Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun mengomentari turun tangannya TNI dalam kasus Habib Rizieq /ANTARA

"Koopsus dibentuk dari tiga pasukan, pasukan elit dari angkatan darat (AD) Kopasus, pasukan elit dari angkatan laut (AL) Marinir, dan pasukan elit dari paskhas, pasukan khas dari angkatan udara (AU)," ucapnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Refly UNCUT, Senin, 23 November 2020.

Refly mengatakan memang betul itu langsung di bawah panglima TNI dan penggunaannya atas perintah presiden.

Baca Juga: Terima Ratusan Karangan Bunga, Pangdam Jaya: Dukungan Masyarakat Meningkat Usai Copot Baliho HRS

"Jadi kalo misalnya ada yang berani pasukan itu tanpa perintah presiden, berarti sudah melakukan yang namanya pembangkangan kan, karena tidak boleh ada yang menggerakan pasukan itu tanpa izin atas sepengetahuan presiden," tutur Refly Harun.

Karena, ucap Refly, itu adalah pasukan elit yang langsung dibawahi oleh Panglima TNI yang penggunaan operasionalnya langsung atas perintah presiden.

"Jadi dalam konteks silogisme ini, masuk akal kalo Munarman mengatakan bahwa raungan sirine di depan markas FPI itu adalah psikologi war, menakuti-nakuti, membuat jera atas nama presiden," ucapnya.

Baca Juga: Disebut Ganggu NKRI, Simak Pengakuan Tokoh Non-Muslim yang Sambut Kepulangan Habib Rizieq di Bandara

Menurut Refly Harun, pasukan-pasukan elit seperti Koopsus seharusnya tambah 'dipelihara' dalam arti tidak boleh berhadapan langsung dengan masyarakat sipil

"Tentara biasa saja tidak boleh berhadapan dengan sipil apalagi tentara elit gabungan dari tri matra (AU, AD, dan AL)," tuturnya.

Refly Harun juga berdoa semoga insiden kemarin tidak disengaja, walaupun memang sulit mengatakan hal tersebut.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah