Baca Juga: Komentari Aksi TNI yang Sibuk Turunkan Baliho Habib Rizieq, FPI: Jangan Lupakan UU Cipta Kerja!
Deden mengatakan, bahwa yang terpenting, bukti-bukti pelanggaran itu telah terekam dan diunggah pada media sosial.
"Belum melapor, hanya bisa dimasukkan ke facebook. Soalnya kita nelayan tak sekolah, tak terlalu pandai bicara," kata Deden.
Diterangkan secara terpisah, Pjs Gubernur Kepulauan Riau Bahtiar Baharudin menekankan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti adanya aktivitas KIA di laut Natuna Selatan itu ke pemerintah pusat.
"Semua keluhan dan permasalahan yang dialami masyarakat dan nelayan di Natuna akan menjadi bahan pembahasan di tingkat pusat," kata Bahtiar.
Baca Juga: Sudah Ditunggu, Berikut Pernyataan Resmi Gerindra Soal Kasus Suap Menteri KKP Edhy Prabowo
Dalam keterangan lainnya, Bahtiar memaklumi keresahan nelayan mengenai adanya aktivitas KIA yang kerap beroperasi di laut Natuna.
Hal itu disebabkan adanya ketimpangan alat dan sumber daya manusia (SDM) antara nelayan lokal dan asing yang tertinggal jauh.
Meski begitu, Bahtiar mengatakan bahwa pengawasan di perairan Natuna dan sekitar telah baik dilakukan oleh aparat keamanan, meski memang diakuinya masih ada nelayan asing yang menjarah hasil perikanan di daerah itu.***
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: ANTARA