Network
PR BEKASI - Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar memberikan tanggapan terkait deklarasi kemerdekaan Papua Barat yang dilakukan oleh United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) pada Selasa, 1 Desember 2020.
Musni Umar mengatakan, kejadian tersebut sangat memprihantinkan, dan merupakan ancaman nyata bagi Indonesia.
"Kejadian ini memang memprihatinkan, karena kita menghadapi ancaman nyata tentang disintegrasi, dan kita sudah bertekad bahwa NKRI harga mati," kata Musni Umar, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Musni Umar, Kamis, 3 Desember 2020.
Baca Juga: Benny Wenda Minta Bantuan Australia untuk Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat, Polri Beri Peringatan
Musni Umar juga menyampaikan empat cara menjaga keutuhan NKRI supaya tetap langgeng dan terjaga.
"Pertama, kita mesti bersatu, para elite bangsa Indonesia, terutama di Jakarta, baik yang di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan, untuk mempertahankan NKRI dari ancaman separatisme yang sudah diumumkan atau dideklarasikan Benny Wenda dan pengikutnya," kata Musni Umar.
Kedua, pemerintah, dalam hal ini TNI dan Polri, harus menyatakan perang terhadap kaum separatisme di Papua, baik Organisasi Papua Merdeka (OPM) maupun Benny Wenda dan para pengikutnya.
Baca Juga: 'Tampar' Nadiem Soal Belajar Tatap Muka Januari 2021, Irma dan Fadli Zon Kompak Berikan Lampu Merah
"Kita tidak punya pilihan selain menghabisi mereka, karena itu ancaman yang akan melahirkan disintegrasi bangsa ini. Seluruh kekuatan harus kita arahkan untuk menghabisi mereka," kata Musni Umar.
Ketiga, kita harus merangkul para pastor, para pendeta, dan kaum gereja, karena mereka mempunyai pengaruh dalam masyarakat.
"Cara kita merangkul mereka adalah berdialog, mendengarkan aspirasi masyarakat Papua yang disampaikan oleh mereka, dan kita berusaha secara bertahap mewujudkannya," kata Musni Umar.
Baca Juga: Unggahan Permintaan Maaf Habib Rizieq Hilang, dr. Tirta: Mungkin Pihak Instagram Sensi
Menurutnya, semua opsi yang ditawarkan oleh masyarakat Papua bisa diterima oleh Pemerintah Indonesia, kecuali opsi merdeka yang tidak boleh ditawar-tawar lagi.
Keempat, kita harus merangkul mahasiswa karena mahasiswa adalah calon pemimpin di masa depan. Mereka mempunyai daya juang, vitalitas, dan keberanian.
"Kalau ada mahasiswa Papua di Jawa atau di luar Jawa yang melakukan demonstrasi untuk mendukung Papua merdeka, kita tidak serta merta menangkap atau memenjarakan mereka. Itu tidak menyelesaikan masalah," kata Musni Umar.
Baca Juga: Angin Segar Ekonomi Indonesia, Gubernur BI: Masa Kritis Akibat Pandemi Covid-19 Sudah Berlalu
Menurutnya, yang pertama kali harus dilakukan pemerintah adalah berdialog dan mendengarkan aspirasi para mahasiswa.
"Yang harus kita kedepankan adalah melakukan dialog dengan mereka. Kita mendengarkan aspirasi mereka, kita yakinkan mereka, dan tunjuk para ahli atau pakar yang bisa berdialog dengan mereka, untuk bersama bagaimana membangun Indonesia yang maju dan jaya," tutur Musni Umar.
Menurutnya, merangkul mahasiswa adalah upaya yang sangat penting, karena kalau menggunakan cara-cara yang menyakiti mahasiswa, justru akan semakin menanam kebencian di hati mereka.
Baca Juga: Teddy Sebut Anaknya Tak Diperhatikan Lagi, Sule: Dia Mau Masuk Infotainment Kali, Kasihan Dia
"Ini penting sekali, karena kalau kita menyakiti mahasiswa atau pelajar, maka akan tertanam di hati mereka kebencian, ketidak sukaan. Dan setelah dewasa, keinginan mereka akan semakin kuat untuk memisahkan diri dari Indonesia," tutur Musni Umar.
Dia juga mengimbau agar pemerintah selalu berupaya mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Musni Umar juga mengajak semua elemen masyrakat untuk mendukung TNI dan Polri dalam upaya melawan kaum separatisme di Papua.
Baca Juga: Berkomentar Kotor dan Tak Pantas di Unggahan Instagram Polisi, Remaja Asal Padang Diamankan
"Kita harus mendukung TNI dan Polri untuk melawan kaum separatisme karena dengan dukungan kita, masalah ini bisa diatasi bersama." kata Musni Umar.***
