Simpang Siur Kebenaran Kasus Penembakan 6 Laskar FPI, HNW Dukung Bentuk Tim Pencari Fakta Independen

- 8 Desember 2020, 10:31 WIB
Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid atau HNW.
Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid atau HNW. /ANTARA/HO-Aspri.

PR BEKASI - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menyampaikan duka citanya atas meninggalnya enam orang pengawal Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) yang ditembak mati oleh polisi dalam insiden di jalan Tol Jakarta-Cikampek.

HNW mendukung permintaan dari Indonesia Police Watch (IPW), Amnesty Internasional, dan pihak lainnya yang meminta untuk dibentuk Tim khusus untuk menyelidiki kebenaran yang terjadi dalam insiden tersebut.

Seperti diketahui bahwa saat ini terdapat dua versi yang dianggap bertolak belakang, baik pernyataan dari pihak Kepolisian dan pernyataan yang diungkap oleh pihak FPI.

Baca Juga: 33 Tahun Tinggal di Indonesia, Tiga WNA Kini Diambil Sumpahnya Tuk Jadi WNI

"Turut bela sungkawa atas tewasnya 6 Laskar FPI yg ditembak aparat. InnaaliLlahiwainnaailaiHirajiun. Allah YME tidak tidur. Usulan IPW, Amnesty Internasional dan lain-lain untuk dibentuknya Tim Pencari Fakta Independen, penting segera terwujud. Demi hukum yang berkeadilan," kata HNW, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @hnurwahid, Selasa, 8 Desember 2020.

HNW menyatakan bahwa pihaknya dari fraksi PKS yang diwakili oleh Nasir Djamil telah menyampaikan usulan pembentukan tim pencari fakta kepada Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko untuk kemudian disampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jakarta dan Jawa Barat Hari Ini: Hujan Sedang Sepanjang Hari Disertai Angin Kencang

"Nasir Djamil anggota @FPKSDPRRI sampaikn usulan langsung ke Moeldoko (KSP) agar Presiden @jokowi unt bentuk Tim Pencari Fakta kematian 6 laskar FPI." ucap HNW.

Sementara dalam keterangan yang dinyatakan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran pada Senin kemarin, mengatakan bahwa insiden bermula saat anggota yang melakukan penyelidikan terhadap Habib Rizieq Shihab mendapat serangan dari kelompok HRS dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam.

Sebab terancam oleh pelaku yang berjumlah sepuluh orang, akhirnya polisi mengambil langkah untuk menembak pelaku berjumlah enam orang yang dinyatakan meninggal.

Baca Juga: Menaker Ida Fauziyah Terbitkan Surat Edaran Khusus untuk Sukseskan Pilkada Serentak 2020

Namun pernyataan yang diungkap oleh FPI berbeda, insiden bermula dari adanya sekelompok orang yang menggunakan pakaian umum, diketahui membuntuti rombongan Habib Rizieq Shihab yang sedang dalam perjalanan ke tempat keluarganya dalam rangka mengadakan pengajian terbatas.

Di tengah jalan mereka dihadang, membuat para pengawal pada akhirnya bereaksi untuk melindungi HRS dan terjadi gesekan saat itu. Seperti dilaporkan sejauh ini, FPI menyebut bahwa anggotanya tidak dibekali dengan senjata api.

Sebelumnya seperti disampaikan oleh Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, bahwa insiden ini harus diselidiki secara independen terkait penggunaan kekuatan dan senjata api.

Baca Juga: Kritik Keras DPRD DKI Soal Kenaikan Tunjangan, Ahok: Kalau Gue Masih Gubernur, Jangan Ngimpi Lu

 

Sementara itu, desakan yang sama juga dilontarkan oleh Ketua Presidium Ind Police Watch, Neta S Pane yang meminta agar kasus ini dituntaskan dengan membentuk tim pencari fakta secara independen.

Dalam keterangannya, IPW menemukan sejumlah kejanggalan dalam insiden yang terjadi, salah satunya adalah berbedanya pernyataan yang dilontarkan baik oleh pihak kepolisian dan FPI.***

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah