Innalillahi wa inna ilaihi raji'un, Murid Risma Kaget Tahu Hasil Quick Count di Pilkada Surabaya

- 11 Desember 2020, 09:59 WIB
Eri Cahyadi (kiri) calon Wali Kota Surabaya yang akan menggantikan posisi Tri Rismaharini (tengah).
Eri Cahyadi (kiri) calon Wali Kota Surabaya yang akan menggantikan posisi Tri Rismaharini (tengah). /ANTARA/Moch Asim/ANTARA

PR BEKASI - Pasangan calon (paslon) nomor urut 01 Eri Cahyadi-Armuji malah berucap Innalillahi usai hasil quick count dari lembaga Charta Politika mengunggulkan mereka.

Dari hasil quick count lembaga tersebut, diketahui pasangan Eri Cahyadi-Armuji mendapatkan total suara sebanyak 56.36 persen, sementara lawannya yaitu pasangan Machfud-Mujiaman sebanyak 43.64 persen, dengan total suara masuk 96.33 persen.

Setelah melihat hasil quick count tersebut, Eri Cahyadi selaku calon Wali Kota Surabaya (Cawalkot) mengaku kaget karena akan mengemban amanah-amanah dari para masyarakat Surabaya.

Baca Juga: Tarif Cukai Rokok Naik 12,5 Persen, Sri Mulyani Ingatkan: Rokok Akan Semakin Mahal dan Tak Terbeli! 

"Lihat hasil quick count-nya awal, saya langsung ucapkan innalillahi wa inna ilaihi raji'un, karena sudah mendapatkan amanah, dan buat saya amanah itu berat, seorang pemimpin harus adil," tuturnya.

Dirinya juga menyebut takut jika nantinya tidak bisa menyuarakan amanah-amanah dari masyarakat serta berlaku adil kepada mereka.

"Itu saya langsung mengucapkan innalillahi dan sampai mengeluarkan air mata, karena saya takut betul ketika saya tidak bisa adil dengan rakyat Surabaya nanti," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis, 10 Desember 2020.

Eri juga mengucapkan rasa terima kasih kepada mentornya Tri Rismaharini yang telah memperjuangkannya agar dicalonkan oleh PDI Perjuangan (PDIP)

Baca Juga: Polemik Kasus FPI dan Polisi, Ustaz Adi Hidayat: Semoga Allah Berikan Kedamaian di Negeri Kita 

"Ini kemenangan untuk Risma dan Eri, saya punya dua ibu selain ibu kandung saya, ibu ideologi saya itu adalah ibu Risma, karena saya masuk PNS tahun 2001, masuk pertama kali sampai saya selalu dibimbing beliau, bahkan saya masih inget tahun 2001 sampai tahun 2005, saya menjadi anak buah beliau langsung," tuturnya.

Dirinya juga membagikan kenangannya dahulu saat masih menjadi PNS yang selalu dibimbing oleh Risma.

"Kami kalau sudah Jumat, Sabtu dan Minggu, gak pernah pulang, selalu nginep di kantor, kalau pulang malem, insyaAllah pulang jam setengah 3 atau 4, saya masih ingat betul, orang berangkat ke Masjid saya pulang ke rumah, itu yang diajarkan bu Risma kepada saya, beliau adalah Ibu Ideologi," ucapnya.

Lebih lanjut, calon wakil Wali Kota Armuji juga menjelaskan bahwa mereka berdua telah mundur dari jabatannya masing-masing dan mengaku jika ia dan Eri tidak terpilih, mereka tidak akan tahu akan melakukan apa selanjutnya.

Baca Juga: Habib Rizieq Jadi Tersangka, Musni Umar: Semoga Ada Keadilan, Saya Yakin Dia Akan Ikuti Proses Hukum 

"Kami berdua ini mundur, saya mundur dari anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, pak Eri juga mundur dari PNS, tentunya kalau misalnya gak jadi, ya kita kluntang-kluntung berdua," tuturnya.

Eri juga menjelaskan mengapa dirinya sering menyebut Pilkada Surabaya ini seperti Pilpres 2014.

"Pilkada rasa Pilpres, karena apa, pak Jokowi pada waktu maju, masih muda didampingi oleh pak Jusuf Kalla, saya masih muda didampingi oleh pak Armuji, jadi insyaallah kalau yang muda dan yang tua ini berkolaborasi, itu insyaAllah Surabaya bisa menjadi hebat juga seperti Indonesia bisa hebat karena pak Jokowi," tutup Eri.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Najwa Shihab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah