Akan tetapi Buya Yahya mengingat agar kabar gembira tersebut jangan dirusak dengan perilaku sombong.
“Mimpi bertemu Rasulullah adalah kabar gembira asalkan tidak dirusak dengan dustanya, tidak dirusak dengan kesombongannya maka mimpi bertemu nabi adalah istimewa, ujar Buya Yahya.
Buya Yahya menyampaikan bahwa dalam riwayat lain dikatakan setan tidak bisa menjelma menjadi nabi di dalam mimpi.
“Jadi kalau ada yang bermimpi bertemu Rasulullah tentunya dengan sifat-sifat yang selama ini kita kenali, terbawa dalam mimpi, itu benar jangan ragu,” tutur Buya Yahya.
Baca Juga: Triwulan Kedua Akan Jadi Keberuntungan bagi Shio Ular, Berikut Prediksi Lainnya di 2021
“Jika engkau melihat nabi sakit, khusnudzon-lah bahwa itu kabar gembira engkau akan sehat. Sebab nabi adalah orang yang selalu ingin menanggung sakit umatnya. Jadi cara itu pandangnya,” sambungnya.
Lanjutnya, kata Buya Yahya, kalau melihat nabi itu, mohon maaf di dalam mimpi nabi ko terasa pincang, engkau harus koreksi diri karena diingatkan jangan-jangan perilakumu pincang atau kurang baik.
“Jadi ingat jangan sampai kita bertemu dengan nabi kemudian setelah itu, yang jadi masalah kita hanya pandai berbangga saja, cerita sana, cerita sini. Bukan diambil pelajaran dari mimpi itu,” ucap Buya Yahya.
Ia juga menceritakan perilaku orang terdahulu apabila bertemu dengan Nabi.
Baca Juga: Persoalkan Ucapan Mahfud MD, Ridwan Kamil: Semua Harus Dapat Hak dan Kewajiban Sama di Mata Hukum