Jutaan Orang Diprediksi Turun Bela Habib Rizieq, Polisi Tak Segan Jalankan 'Operasi Kemanusiaan'

- 18 Desember 2020, 08:30 WIB
Potret Reuni 212 yang digelar 2 Desember 2019.
Potret Reuni 212 yang digelar 2 Desember 2019. /ANTARA FOTO

“Tetapi kalau dihadapi dengan kekerasan atas dasar apa? karena mereka ini datang dengan cara yang damai, tidak menimbulkan sikap agresif maupun destruktif, jadi tentu saja kalau kemudian polisi menghadapinya dengan sikap yang keras, membubarkan mereka dengan paksa, atau bahkan menimbulkan korban. Ini akan menambah citra buruk dari lembaga kepolisian,” ujarnya.

Di dunia internasional, Indonesia sedang menjadi pembicaraan, begitu juga dengan lembaga-lembaga kemanusiaan.

“Saat ini Komnas HAM sedang turun dan menyelidiki kasus ini. Kalau polisi harus menuruti tuntutan dari para pengunjuk rasa yaitu mereka minta ditahan, di mana mereka akan ditahan?,” ujarnya.

Kalau kemudian ratusan ribu atau jutaan pendukung dari Habib Rizieq harus ditahan, dari mana anggaran pemerintah menyediakan. Karena itu kemudian perlawanan ini disebut sebagai perlawanan yang sangat cerdas.

Baca Juga: Hanya Bermodal Tebak Kata Sandi, Peretas Ini Klaim Berhasil Kuasai Twitter Donald Trump

“Kelihatannya bodoh, kenapa ada orang tiba-tiba menyerahkan diri untuk ditangkap oleh polisi, tetapi sebenarnya sangat cerdas,” ujarnya.

Menurutnya, ini fenomena menarik, akan menjadi satu catatan dalam sejarah di Indonesia. Dan dari para praktisi sosiologi, para ahli-ahli sosiologi mungkin akan menarik ini, dan akan bisa membandingkan kasus ini sebenarnya dengan tradisi di Jawa yang disebut tapa pepe.

Sekarang pendukung Habib Rizieq Shihab melakukan perlawanan yang berbeda, mereka beramai-ramai mendatangi Polsek, Polres, dan Polda dengan simbol tangan diborgol ke atas, dan yang menggetarkan mereka melantunkan selawat.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah