Aksi Itu kemudian disebut sebagai aksi 1812, aksi bela HRS, estimasi jumlah yang sampai jutaan itu disampaikan oleh mantan Kepala BIN, Hendropriyono. Dia memperkirakan ada potensi jutaan orang akan turun ke jalan dalam aksi menuntut pembebasan Imam Besar FPI.
“Saya kira Hendropriyono benar, karena kalau kita melihat eskalasi aksi dalam sepekan terakhir ini luar biasa masif,” ucap Hersubeno.
Aksi itu tidak hanya terjadi di kota-kota Jawa, tapi juga meluas di seluruh Indonesia, mulai dari Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra. Tentu saja yang paling fenomenal di Madura.
Besarnya aksi ini setidaknya tercermin dalam kumpulan beberapa aksi yang diunggah oleh warganet.
“Jadi walaupun dia pasif tetapi sangat agresif dan ini mengingatkan kita pada figur sosok orang tokoh legenda di daerah Pasundan yakni Kabayan, kabayan itu seorang figur yang kesannya bodoh tapi sangat cerdas, dan perlawanan ini juga sangat cerdas, kenapa?,” ucap Hersubono, Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal Youtube Hersubono Point, Pada Kamis, 17 Desember 2020.
Menurutnya, perlawanan yang diberikan oleh para pendukung Habib Rizieq ini tidak konfrontatif sehingga akan menyulitkan petugas untuk menghadapinya.
“Coba bayangkan apa yang terjadi? dalam situasi sekarang ini tentu saja polisi akan menghadapi dilema. Satu, kalau kemudian mereka membiarkan aksi tersebut berlangsung, akan menjadi akumulasi gerakan yang tidak diketahui seperti apa besarnya, tapi bisa bergulir seperti bola salju,” ucapnya.
Baca Juga: Hanya Bermodal Tebak Kata Sandi, Peretas Ini Klaim Berhasil Kuasai Twitter Donald Trump
Editor: M Bayu Pratama
Terkini
22 September 2023, 18:15 WIB
22 September 2023, 15:41 WIB
21 September 2023, 18:19 WIB
21 September 2023, 16:40 WIB
21 September 2023, 07:57 WIB