Muncul Varian Covid-19 Baru, SBY Beri Pesan kepada Pemerintah untuk Selamatkan Indonesia

- 21 Desember 2020, 10:53 WIB
Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono.
Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. /Instagram/@aniyudhoyono

PR BEKASI - Presiden Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta pemerintah lebih waspada soal Covid-19 baru yang muncul di Inggris.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sebelumnya telah menyampaikan bahwa varian baru Covid-19 ini 70 persen lebih menular dari jenis virus yang lama.

Mendengar kabar buruk dari negeri tiga singa tersebut, SBY pun mengimbau kepada masyarakat di Indonesia, bahwa telah muncul Covid-19 baru di Inggris yang lebih mudah dan cepat menyebar.

Baca Juga: Intip Rahasia Orang Berumur Panjang, Pakar Rekomendasikan 5 Jenis Makanan Ini

"Di Inggris muncul strain Covid-19 baru, yg lebih mudah dan cepat menyebar," ucapnya.

Pengumuman tersebut, mengingatkan SBY tentang Pandemi di tahun 1918 yang menimbulkan kekacauan di seluruh dunia karena menginfeksi lebih dari 500 juta orang dan menelan korban jiwa lebih dari 50 juta.

"Pandemi Spanish Flu 1918, penyebaran virusnya juga cepat dan mematikan; telan korban jiwa 50 juta lebih," tuturnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Akibat Polisi Bentrok dengan FPI, Kapolda Metro Jaya Dikabarkan Dinonaktifkan, Benarkah?

SBY berharap pemerintahan bisa melakukan antisipasi terkait Covid-19 baru yang muncul di Inggris tersebut.

"Saya berharap pemerintah lakukan langkah yang cepat dan tepat untuk selamatkan kita dari Covid-19 baru ini," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @SBYudhoyono, Senin, 22 Desember 2020.

Terkait varian baru Covid-19 ini, WHO menulis di akun Twitter-nya bahwa mereka telah melakukan kontak dengan pejabat Inggris terkait varian baru tersebut.

Baca Juga: Sebut Terorisme Nodai Umat Islam, Musni Umar: Mereka Jangan Dibunuh, Proses secara Hukum

Dikatakan juga Inggris sedang berbagi informasi dari studi yang sedang berlangsung terkait mutasi virus. Selain itu, WHO akan memberi informasi baru pada negara anggota dan publik tentang karakteristik varian virus ini dan implikasinya.

Tetapi para pejabat mengatakan, saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa varian baru tersebut menyebabkan tingkat kematian yang lebih tinggi atau bereaksi secara berbeda terhadap vaksin atau pengobatan yang ada.

Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock juga melaporkan kepada para anggota dewan di Majelis Rendah bahwa sedikitnya 60 pemerintah daerah telah mencatat infeksi yang disebabkan oleh varian baru itu.

Baca Juga: Waspadai Kelompok Setengah Radikal, Ali Imron: Pemahaman Radikalisme di Indonesia Banyak Sekali

Hancock menjelaskan bahwa dalam sepekan lalu, terjadi lonjakan tajam dan eksponensial infeksi virus corona di London, Kent, sebagian daerah di Essex, dan Hertfordshire.

"Saat ini kami mengidentifikasi lebih dari 1.000 kasus dengan varian ini terutama di Inggris Selatan meskipun kasus telah ditemukan di hampir 60 wilayah administrasi.

"Kami tidak mengetahui sejauh mana (lonjakan) ini dikarenakan varian baru tetapi apapun penyebabnya kita harus mengambil tindakan cepat dan tegas yang sayangnya teramat penting untuk mengendalikan penyakit mematikan ini sementara vaksin mulai disediakan."

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah