2 Negara Tetangga indonesia Sudah 'Dicolek' Virus Corona Varian Baru, Menristek: Kita Harus Waspada

- 26 Desember 2020, 06:00 WIB
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) RI Bambang Brodjonegoro mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dengan virus corona baru.
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) RI Bambang Brodjonegoro mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dengan virus corona baru. /Instagram bambangbrodjonegoro

PR BEKASI - Sejak debut pertamanya di negara Inggris tepatnya pada awal Desember 2020, virus Corona varian baru ini ternyata telah mendarat di dua negara tetangga Indonesia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sebuah laporannya mengonfirmasi bahwa virus corona baru ini ternyata 70 persen lebih menular daripada virus Corona sebelumnya.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga mengatakan sejauh ini, lebih dari 1.000 kasus yang disebabkan oleh varian baru telah ditemukan di Inggris.

Baca Juga: Menteri Agama Baru Jokowi Dinilai Tak Beda Jauh, Ketua Progres 98: Bapak, Jangan Politik 'Adu Domba' 

Nahasnya, dua negara tetangga Indonesia, Singapura dan Australia baru-baru ini telah mengonfirmasi kasus penularan dari virus corona varian baru tersebut.

Kementerian Kesehatan Singapura mengonfirmasi 21 kasus virus Corona baru pada Rabu, 23 Desember 2020.

Satu di antaranya merupakan kasus virus Corona baru yang dibawa langsung dari Inggris. 

Pasien pertama mutasi virus tersebut adalah pelajar Singapura berusia 17 tahun yang pulang dari Inggris. 

Sementara di Australia, dua kasus varian baru virus corona terdeteksi pada dua penumpang yang mendarat di New South Wales setelah terbang dari Inggris.

Baca Juga: Tepis Isu Ingin Lindungi Syiah dan Ahmadiyah, Gus Yaqut: Sebagai Warga Negara, Bukan Jemaah 

Menanggapi hal tersebut, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro menyampaikan Indonesia perlu mewaspadai penyebaran varian baru Covid-19 ini. 

Apalagi, saat ini di Indonesia tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan laju penyebaran Covid-19, yang ada belakangan justru semakin meningkat kasus positif hariannya.

"Kita harus waspada dengan tingkat peningkatan kasus positif dan juga infeksi makin tinggi kita harus jaga agar varian baru ini tidak membuat keadaan semakin berat," ucapnya.

Namun Bambang meminta masyarakat tidak perlu panik, karena sejauh ini virus Corona varian baru asal Inggris ini belum memunculkan batang hidungnya di Tanah Air.

 Baca Juga: Diejek Warganet, Donald Trump Resmi Beri Nama Angkatan Luar Angkasa AS dengan Sebutan 'Guardians'

"Saat ini kita simpulkan belum ada bukti varian baru ini sudah ada atau menyebar di Indonesia," tuturnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi,com dari PMJ News, Sabtu, 26 Desember 2020.

Ia juga menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada bukti varian baru tersebut memiliki tingkat keparahan dan kematian yang lebih tinggi dari virus Corona biasa.

"Belum ada bukti tingkat keparahan lebih dan juga tidak menambah tingkat kematian," ujar Bambang.

Menurut Bambang, varian baru Covid-19 ini ditemukan lantaran Inggris memiliki fasilitas molekuler terbaik di Dunia.

Baca Juga: Dorong BSI Fokuskan Dananya untuk UMKM, Muhammadiyah: demi Terwujudnya Keadilan Sosial 

Oleh karena itu, pemantauan dan pengawasan virus Corona di Inggris tentunya lebih ketat sehingga mampu mendeteksi virus Corona varian baru tersebut.

"Inggris adalah salah satu negara yang punya monitoring dan surveilance genomic dan molekuler terbaik di dunia. Karena itu mereka bisa mendeteksi, bahwa ada mutasi yang menyebabkan penularan yang lebih cepat," tuturnya.

Saat ini, selain dua negara tetangga Indonesia tersebut, terdapat tujuh negara lainnya yang telah mengonfirmasi virus Corona varian baru ini.

Pertama ada Gibraltar, wilayah terluar dari negeri Inggris ini juga telah mengidentifikasi setidaknya satu kasus yang terkait dengan varian baru virus corona.

Baca Juga: Ditetapkan Tersangka di Dua Tempat, Bareskrim Polri Ambil Alih Penanganan Kasus 

Kedua Italia, Kemenkes Italia melaporkan telah mengidentifikasi sepasang pasien yang terinfeksi virus corona dengan strain yang sama seperti yang telah bermutasi di Inggris pada awal pekan ini. 

Ketiga Afrika Selatan, negara ini telah mengumumkan bahwa varian baru dari virus Corona telah membuat gelombang penularan yang lebih mengerikan.

Namun para ahli di negara ini belum yakin mutasi yang ditemukannya serupa dengan yang ditemukan di Inggris.

Keempat Belanda, beberapa kasus yang disebabkan oleh varian baru ini juga telah ditemukan di Belanda sejak Minggu, 20 Desember 2020.

Baca Juga: Kebakaran Melanda Area Masjid Atta'awun Bogor, Empat Orang Jadi Korban

Pemerintah Belanda telah mengambil sampel kasus virus corona pada awal bulan ini dan menemukan bukti varian baru.

Kelima ada Israel yang menemukan empat kasus varian baru Covid-19, Rabu pada Rabu, 23 Desember 2020.

Tiga kasus di antaranya baru kembali dari Inggris dan sedang menjalani isolasi di sebuah hotel rujukan pasien Covid-19, sedangkan kasus keempat masih dalam tahap penelusuran.

Keenam ada Irlandia Utara, negara ini telah mengonfirmasi adanya varian baru dari virus corona pada Rabu, 23 Desember 2020.

Baca Juga: Berhasil Ramalkan Covid-19 di 2020, Baba Vanga Prediksi Ada Upaya Pembunuhan Vladimir Putin di 2021

Departemen Kesehatan, Irlandia Utara dalam sebuah pernyataan mengatakan, varian baru Covid-19 itu kemungkinan besar telah ada di Irlandia Utara dalam jangka waktu tertentu.

Lalu yang terakhir ada Denmark, WHO mengonfirmasi sembilan kasus positif dari virus Corona varian baru telah ditemukan di Denmark.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah