Soal Pembubaran FPI, Budiman Sudjatmiko: Lebih Bermakna Ideologis untuk Bangsa

- 2 Januari 2021, 10:59 WIB
Petugas gabungan dari TNI dan Polri mencopot atribut FPI di Jalan Petamburan.
Petugas gabungan dari TNI dan Polri mencopot atribut FPI di Jalan Petamburan. /ANTARA/Livia Kristianti

"Jika benar, kebangetan si mereka ini, membiayai permainan yang sangat berbahaya untuk bangsa. Yang jika salah kelola bisa2 memicu konflik sektarian satu bangsa. Seperti apa itu? tanya saudara2 kita di Maluku yang pernah merasakannya," cuit Budiman.

Dia melanjutkan cuitannya, bahwa jika konflik Maluku dalam ibaratnya seperti luka bakar parah skala satu tangan, maka yang terjadi jika salah kelola diibaratkan luka bakar parah pada sekujur tubuh.

Baca Juga: Usai Nonton TV dalam Keadaan Mabuk, Pria Ini Rela Bayar Rp1,7 Juta untuk Ubah Nama

Terlebih infeksi dari luka bakar itu tak tersembuhkan, bisa berakibat kematian pada ruh kebangsaan dan kemanusiaan.

"Jika konflik Maluku itu luka bakar parah skala 1 tangan.. kita bisa terancam luka bakar parah sekujur tubuh. Infeksinya tak tersembuhkan.. dan bisa berakibat. kematian ruh kebangsaan dan kemanusiaan," katanya.

Hal itu mengakibatkan masyarakat akan dipaksa untuk membela tetangga sebelah kanan, sementara tetangga sebelah kiri berbuat kerusakan, kekerasan verbal atau fisik.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris 2020/2020 Pekan ke-17: West Ham Pecundangi Everton di Kandang Sendiri

"Kita dipaksa membela tetangga sebelah kanan kita memusuhi, berbuat kerusakan atau fisik (dalam keadaan ekstrim: membunuh) tetangga sebelah kiri kita. Bisa beda agama atau satu agama tapi beda aliran," katanya.

Menurutnya mereka yang bekerja di luar rumah akan merasa was-was pada keluarga yang ditinggalkan di rumah. Karena tidak tahu kekerasan dalam bentuk apa yang akan terjadi, seperti yang terjadi di Poso.

"Kita yang bekerja di luar rumah akan was-was pada keluarga kita yang tinggal di rumah atau keluarga yang sedang ke sekolah karena kita tidak tahu kekerasan dalam rupa kerusuhan atau bom sewaktu2 meledak. Tanya saudara2 kita di Poso," katanya.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah