Sentil Fadli Zon dengan Bongkar 'Borok' FPI, Eks PSI: Mau Propaganda Lihat Juga Determinannya Keleus

- 5 Januari 2021, 07:36 WIB
Dedek Prayudi (kanan) mengkritik Fadli Zon (kiri) yang kerap membela FPI.
Dedek Prayudi (kanan) mengkritik Fadli Zon (kiri) yang kerap membela FPI. /Kolase foto dari Instagram.com/@fadlizon/@uki_dedek/

PR BEKASI - Front Pembela Islam (FPI) telah resmi dibubarkan dan ditetapkan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah pada 30 Desember 2020 lalu.

Namun, pembubaran FPI itu mendapat tentangan dari sejumlah pihak, salah satunya Politikus Partai Gerindra Fadli Zon.

Fadli Zon menilai, pembubaran FPI semakin menyempurnakan praktik buruk politisasi hukum di Indonesia.

Baca Juga: PP 70/2020 Disahkan, Sahroni: Bukti Komitmen Pemerintah Berantas Kejahatan Seksual Terhadap Anak

"Pembubaran organisasi massa FPI tanggal 30 Desember 2020 kemarin, yang dilakukan hanya melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) enam menteri dan lembaga, makin menyempurnakan praktik buruk politisasi hukum di Indonesia," kata Fadli Zon, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @fadlizon, Selasa, 5 Januari 2021.

Menurutnya, pembubaran FPI adalah preseden buruk dalam praktik negara hukum.

"Sebab, hanya berbekal kekuasaan tanpa proses hukum yang fair, pemerintah bisa seenaknya melarang dan membubarkan organisasi," ujar Fadli Zon.

Baca Juga: Soal Penemuan Drone di Selayar, KSAL: Bukan untuk Mata-mata, Tapi Seaglider untuk Riset Bawah Laut

Fadli Zon pun mengingatkan bahwa peristiwa yang menimpa FPI bisa menimpa organisasi mana pun yang berbeda pandangan dengan pemerintah, tanpa kesempatan untuk mendebat dan membela diri di pengadilan.

"Ini jelas manifestasi otoritarianisme yang membunuh demokrasi dan mengabaikan konstitusi," ujar Fadli Zon.

Seolah gerah dengan pembelaan yang terus dilontarakan Fadli Zon, Mantan Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi lantas menanggapi cuitan Fadli Zon itu dengan membongkar borok FPI.

Baca Juga: Rekrutmen CPNS untuk Guru Dihentikan, Luqman Hakim: Bukti Kegagalan Pemerintah di Sektor Pendidikan

Dedek Prayudi menyebut bahwa ada empat alasan kenapa FPI sampai dibubarkan oleh pemerintah, salah satunya terkait Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) FPI yang ingin menegakkan Khilafah Islamiyah.

"FPI itu: Satu, AD/ART-nya ingin menegakkan Khilafah Islamiyah secara kaffah dalam kehidupan berbangsa. Dua, puluhan anggotanya terbukti teroris," kata Dedek Prayudi.

Dedek Prayudi juga menyebut bahwa Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab juga kerap memprovokasi masyarakat dalam setiap ceramah yang disampaikannya.

Baca Juga: Eks FPI Dirikan Front Persatuan Islam, Ali Ngabalin: Apapun Namamu, Tak Ada Tempat di Republik Ini

Tak hanya itu, menurutnya, FPI juga terbukti kerap melakukan persekusi dan menutup tempat ibadah agama lain.

"Tiga, imamnya terus provokasi hingga menormalisasi penggal kepala. Empat, suka persekusi dan tutup rumah ibadah orang. Kok masih nutup mata sih?," kata Dedek Prayudi.

Dedek Prayudi juga membantah pernyataan Fadli Zon yang menyebut bahwa peristiwa yang menimpa FPI bisa saja menimpa organisasi lain yang berbeda pandangan dengan pemerintah.

Baca Juga: Usul Komnas HAM Dijadikan LSM, Teddy Gusnaidi: Biar Gak Mubazir Dana Negara, Namanya LSM HAMHIMHUM

"(Sekarang FPI, Besok Bisa Saja Kamu) Gak lah, siapa juga yang mau bikin AD/ART menegakkan Khilafah Islamiyah, melibatkan diri di organisasi teroris, ancam penggal kepala, persekusi dan tutup paksa rumah ibadah orang. Mau propaganda liat juga determinannya keleus," ujar Dedek Prayudi.***

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x