Sebut Indonesia Pernah Masuk ‘Periode Teror’, Andi Arief: Harus Ada yang Berani Bangunkan Presiden

- 15 Januari 2021, 20:59 WIB
Andi Arief (kanan) yang menyatakan harus ada yang berani bangunkan Jokowi (kiri) terkait penanganan gempa bumi dan tsunami.
Andi Arief (kanan) yang menyatakan harus ada yang berani bangunkan Jokowi (kiri) terkait penanganan gempa bumi dan tsunami. /Kolase dari Setkab.go.id dan Twitter @Andiarief_

“Lembaga Internasional dan warga dunia banyak belajar dari keberhasilan itu. Mudah-mudahan ini bukan “periode teror” kedua. Meski kalau datang tak bisa dihindari,” tutur Andi Arief.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan hingga pukul 11.10 WIB dilaporkan delapan orang meninggal dan 638 orang luka-luka akibat gempa di Sulbar.

Dalam siaran persnya, Raditya Jati menyampaikan kurang lebih 15.000 orang di Kabupaten Majene dilaporkan mengungsi.

Kerusakan bangunan yang dlaporkan mencakup 62 unit rumah, satu puskesmas rusak berat, satu kantor koramil rusak berat, jaringan listrik padam, dan komunikasi seluler tidak stabil.

Baca Juga: Warganet Ciduk Raffi Ahmad Hadiri Pesta, Gus Nadir: Kayak Santri Sok Gagah, Dikeroyok Warga

Selain itu, terdapat tiga longsor yang terjadi di sepanjang jalan poros Kabupaten Majene hingga Kabupaten Mamuju. 

BNPB terus memantau upaya penanganan darurat di lapangan yang dilakukan berbagai pihak. 

“Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kepala BNPB Doni Monardo bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk meninjau lokasi terdampak gempa di Kabupaten Mamuju,” ucap Raditya Jati.***

 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x