Geram dengan Pemaksaan Siswi Non Muslim di Padang untuk Berjilbab, Alissa Wahid: Dikiranya Mayoritas Berkuasa

- 23 Januari 2021, 20:13 WIB
Alissa Wahid turut menyoroti aturan siswa Non Muslim di Padang yang dipaksa mengenakan jilbab.
Alissa Wahid turut menyoroti aturan siswa Non Muslim di Padang yang dipaksa mengenakan jilbab. /Instagram @alissa_wahid

"Sekolah milik negara di wilayah mayoritas muslim, tidak bisa namakan menghormati mayoritas lalu memaksa murid berjilbab. Sekolah di wilayah mayoritas non muslim, tidak boleh memaksa murid melepas jilbab," ucap Alissa Wahid.

Tidak hanya itu, Alissa Wahid juga mengungkap bahwa pemaksaan atau pelarangan jilbab terdapat ideologi mayoritarianisme dan ekslusivisme beragama.

"Jangan naif melihat pemaksaan/pelarangan jilbab di sekolah hanya urusan pakaian. Di balik itu ada trend penabalan ideologi mayoritarianisme dan ekslusivisme beragama," tutur Alissa Wahid.

Alissa Wahid menegaskan bahwa inti permasalahan tersebut terletak pada peraturan yang dibuat oleh sekolah dan pemerintah daerah.

Baca Juga: Momen Haru Pria Berseragam Berlutut di Dekat Makam Putra Joe Biden saat Hari Pelantikan Presiden AS 

"Sekali lagi: saya melihat persoalannya ada di peraturan. Peraturannya diubah dulu," ujar Alissa Wahid.

Pada penutupnya, Alissa Wahid menyampaikan pesan untuk para petinggi sekolah dan pemerintah daerah yang bersangkutan agar melindungi hak pendidikan warga negara dengan tidak membuat aturan yang diskriminatif.

"Tapi, untuk sekolah negeri, harus selaras dengan cara pandang konstitusi dan pemenuhan hak warga negara atas pendidikan. Tidak boleh diskriminatif," kata Alissa Wahid.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x