Usia Muda Jadi Penyumbang Terbesar Klaster Keluarga, Anies Baswedan: Ini Bukan Fiksi, Janganlah Jadi Penular!

- 25 Januari 2021, 08:06 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan saat memantau ruang ICU salah satu rumah sakit di Cengkareng, Jakarta Barat.
Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan saat memantau ruang ICU salah satu rumah sakit di Cengkareng, Jakarta Barat. /Instagram/@aniesbaswedan

PR BEKASI - Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan menjelaskan bahwa saat ini yang paling banyak terpapar oleh virus Covid-19 adalah orang dengan usia muda. 

Kemudian, hal tersebut juga salah satu penyebab semakin banyak terciptanya klaster keluarga akibat paparan Covid-19. Ia menegaskan bahwa hal ini benar terjadi seperti demikian adanya.

Dalam penjelasan tersebut, Anies Baswedan juga menceritakan saat dirinya secara langsung melihat kondisi ruang ICU di salah satu rumah sakit yang ada di Jakarta. 

Baca Juga: Natalius Pigai Korban Rasisme, Yunarto Wijaya: Kita Harus Kutuk Keras Kebodohan Ambroncius Nababan

Ia menjelaskan bagaimana saat dirinya menyaksikan langsung pasien Covid-19 yang akhirnya meninggal dunia akibat ganasnya virus tersebut.

"Pasien itu baru saja ditutup kain putih. Ikhtiar manusia berhenti di situ. Semua alat dilepas, Ia telah jadi jenazah. Kematian dalam kesendirian, tanpa ada keluarga di sampingnya,"  ucap Anies Baswedan dalam unggahan akun Instagram pribadinya @aniesbaswedan, Minggu, 24 Januari 2021.

"Siang itu, menjelang pukul 14.00, di RSUD Cengkareng, (saya) berdiri di depan layar tv, di ruang kontrol yang memonitor setiap pasien ICU. kami menyaksikan dari dekat. Peristiwa itu dekat. Apalagi kain putih itu menutup wajah dan badan orang yang kita kenal. Momen yang tak berjarak," lanjutnya.

Baca Juga: Natalius Pigai Korban Rasisme, Yunarto Wijaya: Kita Harus Kutuk Keras Kebodohan Ambroncius Nababan

Kemudian ia menceritakan betapa kesedihan mendalam begitu sangat dirasakan oleh anggota keluarga dari pasien Covid-19 yang meninggal setelah berjuang menghadapi paparan virus ganas tersebut.

"Tidak lama kemudian, Kami menemui keluarganya di depan pintu ruang jenazah. Duka mereka terasa teramat dalam. Sesuatu yang tak pernah mereka bayangkan akan terjadi secepat itu. Kebersamaan dan gelak tawa berpuluh tahun keluarga itu, kini tersimpan menjadi kenangan," tutur Anies Baswedan.

"Dalam hitungan jam, menjelang maghrib, jasad itu telah tiba di pemakaman dan siap dimasukkan ke peristirahatan terakhirnya di liang kubur," lanjutnya.

Terkait kasus penularan Covid-19 yang kian meningkat, Anies Baswedan menegaskan bahwa hal tersebut benar-benar nyata terjadi dan bukan hanya sekadar angka peningkatan, tetapi telah banyak orang yang gugur dan meregang jawa berawal dari tertularnya oleh virus Covid-19 tersebut.

Baca Juga: Ramai Isu Intoleransi dan Radikalisme, Benny K Harman: Dimanfaatkan Elite Penguasa untuk Buat Publik Diam

"Teman-teman semua, ini bukan fiksi dan bukan sekadar angka statistik. Ini akhir dari sebuah perjalanan anak manusia yang diterpa wabah: bermula dari tertular COVID-19 dan berujung pada kematian," tegasnya.

Anies Baswedan menjelaskan lebih lanjut bahwa saat ini penemuan klaster keluarga akibat Covid-19 semakin banyak. Bermula dari tertularnya salah satu anggota keluarga tersebut yang kemudian menyebar ke anggota lainnya.

"Penularan terbanyak saat ini menimpa klaster keluarga. Satu orang terpapar, lalu menularkan pada anggota keluarga lain," ungkapnya.

Lebih lanjut ia menyebut, berdasarkan data saat ini penularan Covid-19 paling banyak dialami oleh usia muda, akan tetapi untuk pasien meninggal dunia oleh Covid banyak terjadi terhadap usia tua.

Baca Juga: Geram Siswi Non-Muslim di Padang Dipaksa untuk Pakai Jilbab, Tsamara Amany: Itu Pelanggaran Konstitusi

"Fakta saat ini, paling banyak yang terpapar adalah usia muda, tapi paling banyak meninggal adalah usia tua. Janganlah jadi penular. Ikutlah mencegah penularan," ucapnya.

Anies Baswedan menekankan kepada seluruh masyarakat terutama pada usia muda, untuk bisa menaati dan menerapkan protokol kesehatan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam upaya memutus rantai penularan Covid-19.

"Kurangi kegiatan di luar rumah, kecuali kegiatan mendesak dan mendasar. Saat pulang, maka taati protokol kesehatan. Mencuci tangan, memakai masker dan hindari kontak fisik dengan keluarga," tegasnya.

Melakukan protokol kesehatan memang mengurangi kenyamanan yang ada, tetapi Anies menegaskan bahwa hal itu harus dilakukan guna mencegah terjadinya hal yang lebih berbahaya untuk kedepannya.

Baca Juga: Diiming-imingi Duit Rp102 Miliar, Cristiano Ronaldo Tolak Tawaran Jadi Wajah Pariwisata Arab Saudi

"Pakai masker itu tidak nyaman, tapi ingatlah, terkena Covid-19 itu jauh lebih tidak nyaman. Berjarak, tak bersalaman dengan keluarga itu terasa aneh, tapi ingatlah terpisah untuk isolasi bahkan berpisah selamanya itu jauh amat tidak nyaman," ungkap Anies.

"Jadi jangan lelah, jangan lengah," lanjutnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan Instagram @aniesbaswedan, Minggu, 24 Januari 2021.

Dalam penjelasannya, ia kembali menegaskan bahwa bahaya yang ditimbulkan akibat paparan virus Covid-19 ini benar adanya dan Gubernur berpesan agar masyarakat dapat semakin peduli dengan kondisi dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya.

"," ucapnya.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah