Sebut Kebijakan Apapun Nirhasil jika Tak Ada Landasan, Adhie Massardi: Parpol atau DPR Diam Saja

- 10 Februari 2021, 19:43 WIB
Mantan Juru Bicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Adhie Massardi.
Mantan Juru Bicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Adhie Massardi. /ANTARA/

PR BEKASI - Mantan juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Adhie Massardi, mengatakan bahwa menurutnya kebijakan apapun tidak akan melahirkan apa-apa jika landasannya omong kosong.

Dinyatakan oleh Adhie Massardi, kalau persoalan bangsa akan semakin berantakan jika diatasi oleh orang-orang yang tidak sesuai dengan kapasitasnya.

"OMONG KOSONG, kebijakan apapun tak akan lahirkan apa-apa jika landasannya omong kosong. Persoalan bangsa kian berantakan jika diatasi orang-orang di bawah kapasitas," kata Adhie Massardi, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadi @AdhieMassardi pada Rabu, 10 Februari 2021.

Baca Juga: Meski Banjir Mulai Surut, Kabupaten Bekasi Waspadai Intensitas Hujan Tinggi

Dia menambahkan, partai politik dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersikap diam saja melihat semua kebusukan yang terjadi ini.

Akan tetapi, mereka baru berteriak ketika melihat ada kadernya yang dicokok oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), atau saat pemimpinnya mau dikudeta.

Baca Juga: Bantah Omongan Max Sopacua Soal AHY, Begini Tanggapan Jovan Latuconsina

"Parpol atau DPR diam saja lihat semua kebusukan ini. Baru teriak-teriak saat ada kadernya dicokok @KPK_RI atau pimpinannya mau dikudeta," cuit Adhie Massardi.

Cuitan dari Adhie Massardi tersebut merupakan retwit dari Sekretaris Jenderal Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR) Yosef Sampurna Nggarang.

Dalam kicauannya, Yosef Nggarang menyebutkan perihal isu-isu dan permasalahan yang akhir-akhir ini menerpa bangsa dan negara Indonesia.

Baca Juga: Resmi! Pameran Otomotif Terbesar di Indonesia akan Digelar secara Virtual Tahun 2021

Seperti ekonomi yang tengah lesu, utang yang menumpuk, dan untuk mengatasi masalah yang terjadi tersebut pemerintah mengambil langkah untuk menambah utang dan isu wacana mengenai pajak pulsa.

"Ekonomi loyo, pertumbuhan minus, utang menumpuk, pemerintah langsung ambil langkah nambah utang, wakaf dana, dan pajak pulsa," kata Yosef Sampurna.

Dia menambahkan bahwa ketika lembaga demokrasi mengumumkan soal indeks demokrasi Indonesia yang menurun, dan memasuki kategori mengalami resesi ekonomi.

Baca Juga: Pemilik SPBU Diperas Rp10 Juta oleh Wartawan Gadungan, Polisi Terbitkan Surat Penahanan

Disebutnya penguasa mendadak menyatakan kalau mereka membutuhkan kritik yang keras.

"Saat lembaga demokrasi umumkan soal indeks Indonesia menurun dan masuk kategori resesi, penguasa mendadak ngigau responnya, pemerintah butuh kritik yang keras," cuit Yosef Nggarang.

Cuitan dari Adhie Massardi itu juga mendapat tanggapan dari warganet, salah seorang dari mereka mengatakan kalau mayoritas di DPR saat ini seperti kambing.

Baca Juga: Tertelan Saat Tidur, Pria Ini Temukan AirPods Miliknya Tersangkut di Kerongkongan

"DPR saat ini, mayoritas seperti kambing, cuma PKS yang benar-benar mewakili rakyat," kata akun @Bisma230.

Sementara warganet yang lain juga mempertanyakan peran dari DPR, yang dianggap hanya sebagai stempel pemerintah.

"Betul, Bang. Kalau DPR cuma jadi stempel pemerintah untuk apa lembaga ini ada?." kicau akun @BurhanudinBF.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Twitter @AdhieMassardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah