Beri Kesaksian Soal Kondisi Ustaz Maaher, Novel Bamukmin: Ini untuk Bongkar Ketidakbenaran Tim Medis

- 11 Februari 2021, 17:54 WIB
Ustaz Maaher At-Thuwailibi meninggal dunia di Rutan Mabes Polri, Senin, 8 Februari 2021.
Ustaz Maaher At-Thuwailibi meninggal dunia di Rutan Mabes Polri, Senin, 8 Februari 2021. /Instagram.com/ustadmaaheratthuwailibi

PR BEKASI - Pengacara Novel Bamukmin memberikan kesaksian yang mengejutkan soal kondisi Ustaz Maaher At-Thuwailibi yang meninggal pada Senin, 8 Februari 2021 di Rutan Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.

Mula-mula, Novel mengaku, dirinya beserta Ketua Tim Advokasi Ustaz Maaher Juju Purwantara sebelumnya telah mengajukan penangguhan penahanan hingga tiga kali karena kondisi almarhum yang kurang baik.

Dirinya pun telah datang bersama istri, anak, dan keluarga Ustaz Maaher namun untuk menjenguk saja tidak diizinkan.

Baca Juga: Soal Motif Penusukan Plt Kadis Parekraf DKI, Riza Patria: Pelaku Kecewa Kontrak Kerja Diputus

"Itu untuk menjenguk saja kemarin saya yang pasti gak dikabulkan, untuk menjenguk melihat kondisi langsung," ujar Novel seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, Kamis, 11 Februari 2021, dari kanal YouTube Bang Edy Channel.

"Karena kita mengerti kalau Ustaz Maaher ini dijenguk oleh istrinya ketika sakit yang kemarin itu, itu kan bisa memberikan dorongan psikologis yang bagus," sambungnya.

Artinya, ungkap Novel, itu adalah unsur kemanusiaan, pasti berat bagi Ustaz Maaher begitu pun anak dan istrinya.

Baca Juga: Uni Eropa Minta Israel Hentikan Pembongkaran Permukiman Milik Palestina

Novel menyampaikan, padahal yang dihukum mati saja diberi kesempatan, namun mengapa giliran Ustaz Maaher malah dipersulit.

"Untuk ketemu saja yang sudah satu gedung, tinggal masuk beberapa ruangan kok dipersulit, gak ketemu akhirnya, itu sebulan yang lalu kejadiannya, ya kan apa susahnya orang di dalam penjara," tuturnya.

Kemudian, Novel pun menyampaikan kondisi ruangan yang ditempati oleh Ustaz Maaher yang disebutnya berada di basement.

Baca Juga: Nusa Tenggara Timur Akan Jadi Tuan Rumah Hari Konservasi Alam Nasional 2021

"Itu di basement, basement itu kan ada macam-macam mesin, genset dan lain-lain, itu ngaung terus 24 jam, minimal itu aja udah mengganggu kondisi kesehatannya, terutama pendengarannya, karena orang satu tahun keluar dari situ bisa budeg," ucapnya.

Bayangkan, kata Novel, bagaimana kondisi di basement yang tidak memiliki sirkulasi udara yang bagus, dicampur dengan polusi dari mesin genset yang kemungkinan besar bocor ditambah tidak adanya sinar matahari yang masuk.

Bahkan saat jenazah Ustaz Maaher akan dimandikan, Novel melihat secara langsung kondisi badannya.

Baca Juga: Jokowi Butuh Kritik yang Keras dan Pedas, Iwan Fals: Ini Barangkali yang Disebut 'Nabi' Bebenah Diri

"Itu haduh, saya gimana ya, bukan membongkar aib jenazah, tapi ini untuk kepentingan penyelidikan, untuk kepentingan membongkar daripada ketidakbenaran tim medis, sehingga almarhum bisa seperti itu," tuturnya.

Menurutnya, bintik-bintik merah pada tubuh Ustaz Maaher bukan merah biasa dan sangat banyak terdapat di tubuhya.

"Jadi bukan lagi merah-merah biasa, tetapi mukanya, lehernya, badanya semua penuh dengan bintik merah yang hampir menutupi seluruh tubuh, justru kulit yang normal itu hampir tertutup dengan itu," ucapnya.

Baca Juga: Disinggung Dukung Tak Lanjutkan Pembahasan RUU Pemilu, Fraksi Demokrat Bantah Tudingan Komisi II DPR

Novel menjelaskan, warna merahnya menyerupai luka yang membuka, diibaratkannya seperti kulit yang sudah digaruk parah hingga luka, memerah dan membengkak.

Oleh karena itu Novel menduga bahwa penanganan yang diberikan oleh pihak rumah sakit (RS) tidak benar.

"Pikir saya merah biasa doang, ini kan berarti gak ada penanganan khusus, orang yang sakit itu ditangani khusus di rumah sakit sampai sehat," katanya.

Baca Juga: Puan Maharani Minta Pemerintah Realisasi APBN agar Manfaatnya Dirasakan Rakyat di Tengah Pandemi

"Ustaz Maaher ini kan ada pengobatan usus dan harus minum obat selama sembilan bulan, seharusnya itu dibawa ke RS, harus sampai sembuh," sambungnya.

Novel mengatakan, dari bintik-bintik di kulit Ustaz Maaher saja itu menimbulkan rasa sakit hingga meriang dan benar-benar melumpuhkan kondisi fisik Ustaz Maaher.

Dirinya juga sempat meminta Ustaz Maaher dirawat di RS Ummi, karena rumah sakit tersebut adalah langganan beliau dan memiliki riwayat perawatan di sana, namun permintaannya tersebut ditolak.

Baca Juga: Peneliti: Pemantauan Hasil Vaksinasi Kunci Pengendalian Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

"Itu kan kondisinya udah luar biasa, seharusnya dibawa, ternyata gak dikabulin, dibawalah ke RS Polri dan itu gak sesuai harapan, baru tiga empat hari udah dibalikin lagi, ya Allah," ujar Novel.

Novel mengaku kaget dan bertanya, "Apakah betul memang sudah baik?", dirinya saja yang bukan dokter paham bahwa penyakit ini gak bisa sembuh dalam hitungan hari.

"Semuanya itu yang saya sesalkan adalah penanganan pengobatan, karena saya tahu betul, kalau sudah kejadiannya seperti ini, memang ada orang-orang yang ditugaskan khusus, memang diduga sengaja dihabisi," ucapnya.

Baca Juga: Innalillahi, Armand Maulana Sampaikan Kabar Duka: Semoga Almarhumah Husnul Khotimah dan Ditempatkan di Surga

Dirinya memiliki dugaan tersebut lantaran kenyataannya saat ini Ustaz Maaher telah meninggal, beda ceritanya jika masih hidup.

"Karena begini, ini anak muda baru umur 28 tahun sepantaran anak saya, boleh dikatakan seharusnya fisiknya lebih kuat dan lebih sehat juga daripada Habib Rizieq," tuturnya.

"Artinya kan udah ada unsur keteledoran yang memang bisa menimbulkan hilangnya nyawa." sambung Novel Bamukminn.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x