Berdayakan Potensi Wakaf Uang, Ma'ruf Amin Minta Umat Islam Indonesia Berterima Kasih pada Jokowi

- 11 Februari 2021, 21:18 WIB
Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin.
Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin. /ANTARA

PR BEKASI – Umat Islam di Indonesia seharusnya berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas diresmikannya Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU).

Menurut Wakil Presiden Ma'ruf Amin, lewat gerakan GNWU Presiden Jokowi memiliki kemauan untuk menguatkan dan memberdayakan umat dengan potensi besar wakaf.

Hal tersebut dikatakan oleh Ma'ruf Amin di Jakarta, saat membuka web seminar Literasi Wakaf Uang: Menjernihkan Sengkarut Bincang Publik secara daring, Kamis, 11 Februari 2021.

Baca Juga: Minta Pemda Berikan Masker ke Masyarakat, Jokowi: Banyak Rakyat Tidak Mampu Beli 

"Seharusnya kita berterima kasih kepada Pemerintah, kepada Presiden," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

"Mereka mau memfasilitasi ini (wakaf), punya kemauan untuk menguatkan umat, memberdayakan umat melalui potensi yang ada pada umat itu sendiri," sambungnya.

Menurut Ma'ruf Amin, wakaf uang di Indonesia dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

Baca Juga: Novel Baswedan Resmi Dilaporkan ke Polisi, Habib Husin: Semoga Jadi Pembelajaran 

Merujuk data yang dimiliki Badan Wakaf Indonesia (BWI), wakaf uang yang bisa dikumpulkan oleh umat Islam di Indonesia diprediksi bisa mencapai Rp180 triliun per tahun.

Dengan potensi dana sebesar itu, maka manfaat wakaf uang dapat digunakan untuk membiayai program-program pemberdayaan.

Program-program yang diberdayakan khususnya yang memberi manfaat bagi kelompok fakir dan miskin.

Baca Juga: Rayakan Hari Raya Imlek 2021 dengan 5 Tradisi Khas Imlek yang Masih Bisa Digelar secara Digital 

"Jadi kita (umat Islam) ini punya potensi tetapi tidak tahu potensi itu apa," kata Ma'ruf Amin.

"Kita punya dana umat yang bisa digali, bisa dikelola dengan baik; tetapi karena kita kurang peka, kurang berpikir dan kurang kompak, maka kemudian potensi itu tidak bisa kita kelola dan dimanfaatkan dengan baik," sambungnya.

Dirinya juga menegaskan bahwa Pemerintah hanya memfasilitasi gerakan wakaf uang dan tidak akan mengambil dana wakaf tersebut.

Baca Juga: 'Bongkar' Kasus Korupsi Indonesia di Hadapan Parlemen Asia Tenggara, Fadli Zon: Kuncinya Ada di DPR

Pemerintah hanya ingin mengarahkan, sementara pengelolaan dana wakaf tetap ada di bawah BWI.

Manfaat dari wakaf uang tersebut juga akan diberikan kepada penerima yang telah ditentukan oleh wakaf atau pihak yang mewakafkan hartanya.

"Ini yang harus dipahami, bahwa Pemerintah tidak akan mengambil; dan ini tidak untuk Pemerintah, tapi Pemerintah memfasilitasi untuk kepentingan umat, dananya ya dana umat," kata Ma'ruf Amin.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Narasi Ustaz Maaher Meninggal Dunia karena Disiksa Polisi, Tapi Ini Fakta Sebenarnya

Melalui GNWU diharapkan semakin banyak umat Islam yang mewakafkan uang-nya atau mengalihkan metode wakafnya.

Selain itu, Ma'ruf Amin juga berharap pengelolaan wakaf uang dapat menjadi lebih profesional supaya memperoleh kepercayaan dari umat.

"Kami juga akan melakukan perbaikan struktural, termasuk di dalam BWI. Nanti ada pengawas-nya, kemudian ada manajer investasi-nya, semua untuk umat dan transparan," katanya.

Baca Juga: Pro Kontra Jokowi Minta Masyarakat untuk Kritik Pemerintah, Ruhut Sitompul: Di Mana Salahnya?

"Itu nanti harus terbuka supaya semua bisa tahu apa yang terjadi." tambah Ma'ruf Amin.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah