"Tuh Jokowi butuh dikritik noh, yg keras dan pedas, karetnya dua," kata Iwan Fals.
Iwan Fals juga mengeluhkan zaman sekarang adalah zaman yang sulit untuk menyampaikan kritik.
"Eh gini deh, sebenernya ini tugas DPR, tapi karena presiden yang minta ya okelah. Tai kambing bulat-bulat, bisa diolah menjadi obat, bisa disulap menjadi jimat. Kalau gak dijawab entar kualat, cakeeep...Begini, hmm kritik yang pedas dan keras itu yang kayak apee, eeleeh elleehh...," kata Iwan Fals.
eh gini deh, sebenernya ini tugas dpr, tapi krn presiden yg minta ya okelah, tai kambing bulat2, bisa diolah menjadi obat bisa disulap menjadi jimat, klo gak dijawab ntar kualat, cakeeep...begini, hmm kritik yg pedas dan keras tu yg kayak apee, eeleeh elleehh...????— ☔ La Nina Sebentar Lagi ☔ (@iwanfals) February 11, 2021
Baca Juga: Viral DKI Jakarta Anggarkan 5 Miliar untuk Influencer, Ferdinand Hutahaean: Apa Pendapat Oposisi?
Diberitakan sebelumnya, pernyataan JK tersebut disampaikan dalam acara peluncuran Mimbar Demokrasi Kebangsaan Fraksi PKS DPR RI sekaligus diskusi yang digelar daring di kanal PKS TV, Jumat 12 Februari 2021.
Dalam kesempatan tersebut, JK mengimbau pentingnya check and balance dalam pelaksanaan sebuah demokrasi
Menurutnya, Check and balance yakni bisa berupa kritik dan saran dari masyarakat terhadap pemerintah.
Hal itu sesuai dengan pernyataan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu yang meminta masyarakat lebih aktif menyampaikan kritik.
Baca Juga: Meggy Wulandari Somasi Rohimah, Kiwil: Jangan Bercanda dengan Hukum, Gak Enak!
"Harus ada check and balance, ada kritik dalam pelaksanaanya. Beberapa hari lalu, presiden mengumumkan 'silakan kritik pemerintah'. Tentu banyak pertanyaan, bagaimana caranya mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi? Ini tentu menjadi bagian dari upaya kita semua," kata JK yang dikutip dari kanal YouTube PKS TV.