PR BEKASI - Salah satu organisasi yang baru beberapa pekan kemarin dikatakan sebagai teroris yaitu, Taliban, tengah berupaya untuk peroleh bantuan dari Rusia.
Membaca berita tersebut, disampaikan Husin Shihab selaku Ketua Cyber Indonesia, apakah Presiden Rusia Vladimir Putin akan percaya pada Taliban.
Husin Shihab menyatakan saat ISIS kalah di Irak dan Suriah, lalu pihak Amerika akan membawa organisasi tersebut ke Afghanistan.
Pengangkutan ISIS ke Afghanistan adalah, dikatakan Husin Shihab, guna merebut ladang bisnis opium menggiurkan yang disebut sedang dikelola oleh Taliban.
Mendapat saingan berat yang menerima dukungan dari negara maju, akhirnya Taliban melirik musuhnya untuk mengharapkan bantuan mereka, yaitu Rusia.
Baca Juga: Sindir Jokowi, Haikal Hassan: Selama Pemerintahan SBY, UU ITE Gak Ada Masalah
Baca Juga: Pemukiman Tertimbun Longsor, 101 Warga Dilaporkan Masih Mengungsi di SD Negeri 3 Ngetos Jatim
Baca Juga: Cek Fakta: Dinas Koperasi UKM Jawa Timur Dikabarkan Beri Dana Hibah Rp100 Juta, Ini Faktanya
"ISIS kalah di Irak dan Suriah lalu Amerika akan angkut ISIS ke Afganistan untuk rebut ladang bisnis opium yang kelola Taliban, akhirnya Taliban minta bantuan musuhnya yaitu Rusia," kata Husin.
Dia mempertanyakan apakan Vladimir Putin akan percaya pada Taliban, dan membandingkannya dengan mantan Wakil Presiden dua kali di periode yang berbeda yakni, Jusuf Kalla (JK).
"Apa iya Vladimir Putin percaya Taliban? Emangnya JK?," cuit Husin, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadi @HusinShihab pada Rabu, 17 Februari 2021.
ISIS Kalah Di Iraq & Suriah Lalu Amerika Akan Angkut ISIS Ke Afganistan Untuk Rebut Ladang Bisnis Opium Yg Kelola Taliban, Akhirnya Taliban Minta Bantuan Musuhnya Yaitu Rusia.
Apa iya Vladimir Putin percaya Taliban? Emangnya JK?!!
https://t.co/MU7xQt7NYa— Husin Alwi (@HusinShihab) February 17, 2021
Baca Juga: Rachland Nashidik Minta Gedung Kemensos Diubah Jadi Museum Usia Rezim Berganti
Dalam berita tersebut, Taliban dikabarkan meminta dukungan dari negara bekas Uni Soviet, dalam rangka memerangi militan ISIS di perbatasan Afghanistan.
Organisasi tersebut mengharapkan pasokan senjata dari Moskow, dan juga meminta pihak Rusia dapat memberikan pelatihan kepada mereka.
Sebelumnya pada Desember tahun lalu, JK sempat mengajak para ulama di Indonesia untuk terlibat dalam upaya mewujudkan perdamaian di Afghanistan.
Baca Juga: Ungkap Pemberian Nama Anak Pertama, Fiersa Besari: Cap Cip Cup Aja yang Ada di KBBI
Bahkan di sela kunjungannya saat ke Kabul, JK menyampaikan kalau Majelis Ulama Indonesia (MUI) dapat mengambil peran untuk mengundang tokoh Taliban serta pemerintah Afghanistan untuk melakukan dialog.
"Mengundang pihak yang berkonflik untuk berdialog di Jakarta, itu salah satu opsi. Kita (Indonesia) akan mengundang melalui Majelis Ulama Indonesia," ujar JK saat itu.
Dia juga menyatakan akan melapor kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin perihal rencananya tersebut.***