Anies Jadi Buah Bibir terkait Banjir Jakarta, Risma Beri Solusi: Setiap Pihak Harus Bersahabat dengan Alam

- 23 Februari 2021, 17:18 WIB
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini  yang menyebut setiap pihak harus bersahabat dengan alam.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang menyebut setiap pihak harus bersahabat dengan alam. /Instagram @kemensosri

PR BEKASI - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini alias Risma memberikan solusi soal banjir yang terjadi di DKI Jakarta pekan lalu yang menyeret nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Tak bisa dipungkiri jika bicara soal banjir di DKI Jakarta, nama Anies kerap menjadi buah bibir masyarakat Indonesia terutama bagi warga Jakarta.

Menurut Risma, banjir di Jakarta dapat teratasi jika setiap pihak dapat dan harus bersahabat dengan alam.

Salah satunya, tutur Risma, yakni dengan menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan penghijauan.

Baca Juga: Cek Fakta: Fadli Zon Dikabarkan Digerebek Polisi di Kamar Hotel Bersama Selingkuhannya, Ini Faktanya

Baca Juga: Sebut Banjir Jakarta Tak Pernah Serius Diatasi, Romo Benny: karena Tak Ada Program yang Berkelanjutan

Menurutnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, Selasa, 23 Februari 2021, secara langsung itu akan membantu kesejahteraan bersama. 

Bahkan sebagai pemimpin, Risma menegaskan agar harus selalu peduli terhadap lingkungan, sehingga masyarakat tidak menderita akibat banjir.

Risma juga menceritakan pengalamannya dalam mengatasi banjir di saat dirinya menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.

Dia mengatakan bahwa aliran sungai tidak boleh terganggu sehingga air bisa diantarkan dari hulu ke hilir tanpa adanya hambatan.

Baca Juga: Sindir Ayus Sabyan yang Mengaku Khilaf Telah Selingkuh, Uus: Khilaf 2 Tahun, Keren Juga si Abang

Risma juga menyampaikah, sampah-sampah harus dipisahkan dari aliran sungai.

Karena menurutnya sampah yang bercampur antara plastik dengan limbah lainnya, dapat menyebabkan terjadinya endapan yang tinggi di sungai.

"Ada langkah yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya banjir. Hal ini bisa dilakukan dengan pengerukan sungai dan jalur air," ujar Risma.

Risma meyakini, banjir di suatu daerah bisa diminimalisir asal seluruh pihak mau bekerja.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Februari 2021: Reyna Anak Nino Terkuak Hingga Aldebaran Kecewa pada Andin

"Bukan hanya menteri saja, tetapi pemerintah daerahnya juga demikian," ujar mantan Wali Kota Surabaya tersebut.

Risma mengaku menceritakan pengalamannya tersebut berdasarkan arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang sangat peduli terhadap lingkungan.

Bahkan, Risma yang dulunya menjabat sebagai Wali Kota Surabaya selalu mendapat wejangan dari Megawati bagaimana menyelesaikan permasalahan rakyat melalui program-program yang pro-lingkungan.

Soal kerugian akibat banjir hebat di DKI Jakarta pekan lalu, Sekretaris Jenderal Perkumpulan Perusahaan Multimoda Transport Indonesia (PPMTI), Kyatmaja Lookman buka suara.

Baca Juga: Petugas Forensik Pria Didemo karena Mandikan Jenazah Wanita Pasien Covid, Ferdinand: Apa-apa Serba Haram

Lookman mengatakan, para pengusaha mengalami kerugian akibat banjir yang terjadi beberapa hari ini, khususnya di Jakarta, Bekasi, Cikarang, Karawang dan sekitarnya. 

"Masalahnya kan daerah sana itu merupakan area industri terbesar di Jawa Barat ya, banjir secara otomatis membuat semua kegiatan terganggu atau tidak bisa mengirim barang dari dan menuju kawasan industri," ucapnya.

Dia memperkirakan banjir berlangsung dua hingga tiga hari untuk surut. Hal itu membuat barang dan truk rusak terendam. 

Baca Juga: Tak Percaya Jennifer Jill Pecandu Narkoba, Ayah Ajun Perwira: Mungkin Hanya Pengaduan dari Orang yang Iri Aja

"Kerugian (per) kendaraan yang terendam bisa Rp30 juta sampai Rp50 jutaan tergantung tingkat keparahan," ujarnya.

Namun begitu, dia belum memastikan berapa banyak mobil dan truk yang terendam karena banjir.

Lebih lanjut Lookman menilai banjir tahun ini lebih parah dibandingkan tahun lalu. Selain karena curah hujan tinggi, belum banyak perbaikan yang dilakukan dalam mengantisipasi banjir.

Baca Juga: Jadi Trend di Kalangan Anak Muda, Satgas Covid-19 Sebut Penggunaan Strap Mask Berisiko Sebarkan Virus

"Kalau infrastruktur jalan banyak (dibangun). Kalau penanganan banjir kayaknya belum banyak dilakukan, walaupun beberapa waduk sudah dibangun," kata Lookman.

Oleh karena itu, ia menyarankan dilakukan normalisasi dan dibuat sejumlah tanggul agar tidak terjadi banjir di wilayah industri. 

Pada tahun 2020 lalu, Lookman menyebutkan estimasi kerugian dari 20 ribu truk yang tidak beroperasi akibat banjir Jakarta mencapai Rp30 miliar.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x