Baca Juga: Cek Fakta: Orang-Orang Muslim Burma Dikabarkan Ditangkap Aparat Militer Myanmar, Simak Faktanya
Pesan seperti komitmen pada hukum, pemerintahan yang berjalan baik, prinsip demokrasi, hingga pemerintahan yang konstitusional dikatakan Retno Marsudi perlu disampaikan secara lantang serta jelas.
"Pesan ini terus disampaikan secara lantang dan jelas," kata Retno Marsudi.
Selain itu untuk kondisi sekarang disampaikan juga oleh Retno Marsudi agar akses kunjungan kemanusiaan kepada tokoh politik Myanmar yang ditahan usai kudeta agar terbuka.
Sebelumnya kudeta Myanmar yang terjadi pada awal bulan Februari 2021 tersebut terjadi usai komisi pemilihan umum menolak tuduhan kecurangan dalam pemungutan suara yang dimenangi oleh Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi pada pemilihan umum (Pemilu) November 2020 lalu.
Baca Juga: Cek Fakta: Pemilik e-KTP Dikabarkan Berhak Dapat BLT Rp600 Ribu, Simak Faktanya
Terjadi kudeta membuat para tokoh politik seperti Aung San Suu Kyi serta sejumlah tokoh politik lainnya di Myanmar ditahan oleh pihak militer Myanmar.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa junta siap menjanjikan dilakukannya Pemilu ulang, namun hingga kini belum diketahui secara pasti jadwal terbarunya.
Tindakan terhadap kudeta dan penahanan terhadap sejumlah tokoh politik, kemudian membuat gelombang protes masyarakat Myanmar terpicu.
Protes massal dilaporkan terjadi hampir setiap hari selama tiga minggu disertai pemogokkan dari banyak pegawai di pemerintahan Myanmar.