Menurutnya, pada saat itu, pembahasan dan penetatapan tata tertib acara tidak dilakukan, yang mana salah satu isinya adalah membahas syarat dan tata cara pemilihan ketua umum.
"Selain itu, tidak ada laporan pertanggungjawaban dari Ketua Umum SBY. Setelah pidato SBY, peserta kongres yang tidak punya hak suara diusir keluar arena kongres," kata Jhoni Allen.
"Semestinya seluruh peserta kongres memiliki hak bicara. Padahal hak suara hanya digunakan pada saat pemilihan ketua umum atau perbedaan pendapat," ujarnya.
Tak hanya itu, Jhoni Allen juga menyebut bahwa SBY telah mendesain agar seluruh Ketua DPD Partai Demokrat memilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
"Itulah yang mereka sebut aklamasi. Makanya AHY berada di puncak gunung tapi tidak pernah mendaki. Oleh sebab itu, AHY selaku Ketua Umum tidak tahu cara turun gunung, sehingga bapaknya SBY yang saya hormati turun gunung. Inilah yang disebut krisis kepemimpinan," ujar Jhoni Allen.
Terakhir, Jhoni Allen kembali menyerukan pentingnya KLB digelar untuk mengembalikan Partai Demokrat menjadi sebagaimana mestinya.
"Salam Demokrat, KLB solusi konstitusional untuk mengembalikan Partai Demokrat sebagai partai yang demokratis, terbuka, dan modern," ujar Jhoni Allen.***