Menurutnya, yang terjadi sesungguhnya justru adanya krisis moral di Partai Demokrat yang dilakukan para anggota yang dipecat secara tidak hormat.
"Tidak ada krisis kepemimpinan di Partai Demokrat. Yang ada krisis moral kader yang tidak bertanggung jawab, seperti mereka yang telah dipecat," kata Irwan Fecho.
"Krisis moral itu adalah dengan menarik-narik kekuasaan yang merupakan pihak eksternal dan penggunaan uang untuk mengambil alih kepemimpinan sah Partai Demokrat," sambungnya.
Terakhir, Irwan Fecho menegaskan bahwa AHY terbukti mampu menjadi pemimpin yang baik bagi Partai Demokrat.
"Sampai sekarang AHY terbukti mampu mengkonsolidasikan kekuatan internal partai, mendongkrak elektrabilitas Demokrat, tegas dalam memberikan reward dan punishment, responsif serta konsisten dalam memimpin kader, dan menjawab kebutuhan rakyat dalam masa krisis pandemi," tutur Irwan Fecho.
Sebelumnya, Jhoni Allen menyebut bahwa SBY telah mendesain agar seluruh Ketua DPD Partai Demokrat memilih AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
"Itulah yang mereka sebut aklamasi. Makanya AHY berada di puncak gunung tapi tidak pernah mendaki. Oleh sebab itu, AHY selaku Ketua Umum tidak tahu cara turun gunung, sehingga bapaknya SBY yang saya hormati turun gunung. Inilah yang disebut krisis kepemimpinan," ujar Jhoni Allen.