Kritik Pihak yang Tolak Investasi Miras, Ferdinand: Negara Hancur Bukan karena Mabuk Alkohol Tapi Mabuk Agama

- 1 Maret 2021, 13:55 WIB
Mantan Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengkritik pihak-pihak yang menolak kebijakan investasi miras.
Mantan Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengkritik pihak-pihak yang menolak kebijakan investasi miras. /Instagram.com/@ferdinand_hutahaean/

PR BEKASI - Mantan Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengkritik pihak-pihak yang menolak adanya kebijakan investasi miras (minuman keras) yang tertuang dalam Perpres Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal.

Ferdinand Hutahaean mengungkapkan bahwa di kampungnya dulu, orang-orang selalu meminum tuak sebagai sebuah tradisi untuk menghangatkan badan.

"Dari dulu di kampungku, orang selalu minum tuak, minuman tradisional beralkohol. Sebuah tradisi atau kebiasaan untuk menghangatkan badan dan melepas lelah, bercengkerama setelah seharian di sawah atau di ladang," kata Ferdinand Hutahaean, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @FerdinandHaean3, Senin, 1 Maret 2021.

Baca Juga: Tegas Tolak Perpres Investasi Miras, Christ Wamea: Papua Bukan Tempatnya Melegalkan Miras

Baca Juga: Perpres Investasi Miras Dinilai Sesuai Kearifan Lokal, Pengamat: Kalau Tak Ada Miras, Tak Ada Turis Datang

Baca Juga: Tegaskan Partai Demokrat Selalu Solid dan Setia, Ibas Yudhoyono: Jangan Diadu-adu Antara Saya dengan Mas AHY

Oleh karena itu, Ferdinand Hutahaean tak setuju jika kebijakan investasi miras disebut berpotensi merusak moral bangsa.

"Faktanya, moral orang-orang dari kampungku tetap baik, tidak rusak," ujar Ferdinand Hutahaean.

Lebih lanjut, Ferdinand Hutahaean menjelaskan bahwa ada beberapa negara yang memproduksi miras secara legal dan terkenal.

Halaman:

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x