Baca Juga: Balas Kritikan Jhoni Allen, Irwan Fecho: AHY Terbukti Mampu Mendongkrak Elektabilitas Demokrat
Syahrial Nausution menjelaskan, saat berada di Hotel Hilton, SBY selalu ditemani oleh dirinya, Suko Sudarso, Heru Lelono, Hartati Murdaya, almarhumah Ani Yudhoyono, dan Panda Nababan.
"Mengamati dan memonitor lobi-lobi yang dilakukan Pak Taufik Kiemas (alm). Saya terus berinteraksi dengan teman-teman wartawan di Komisariat DPR RI," kata Syahrial Nasution.
Namun menurutnya, tepat pada malam pemilihan dan penghitungan suara di putaran kedua, mereka pun mengetahui bahwa SBY dinyatakan kalah sebagai calon wapres.
"Lobi Pak Taufik Kiemas (alm) yang jalan, bahwa akibat diturunkannya Gus Dur di tengah jalan, Ibu Mega harus merangkul kelompok Islam, supaya tidak ada gejolak," ujar Syahrial Nasution.
Syahrial Nasution pun menjelaskan, setelah dibentuknya kabinet Mega-Hamzah, SBY diangkat menjadi Menko Polkam, hingga akhirnya para pendukung SBY menyiapkan partai politik.
"Para pendukung Pak SBY pun lantas menyiapkan partai politik. Pak Ryaas Rasyid misalnya, menyiapkan PDK. Namun, yang benar-benar diinisiasi Pak SBY adalah @PDemokrat untuk kendaraan Pemilu 2004," kata Syahrial Nasution.
Menurutnya, dibentuknya Partai Demokrat tidak mungkin lepas dari sosok almarhum Ventje Rumangkang dan SBY.