Menanti Sikap Jokowi Soal KLB, Hinca Pandjaitan: Istana Harusnya Khawatir, Ada KSP Punya Ambisi Buta

- 7 Maret 2021, 07:52 WIB
Anggota Komisi III DPR RI, Hinca Pandjaitan tak setuju dengan pernyataan Mahfud MD soal KLB di Sumut.
Anggota Komisi III DPR RI, Hinca Pandjaitan tak setuju dengan pernyataan Mahfud MD soal KLB di Sumut. /dpr.go.id

PR BEKASI - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Pandjaitan tak setuju dengan pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyebut Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara adalah masalah internal Partai Demokrat.

Pasalnya, Hinca Pandjaitan menilai, KLB tersebut bukan hanya sekadar masalah internal, karena jelas-jelas ada campur tangan pihak dari lingkaran kekuasaan.

"Ada pihak dari lingkar kekuasaan yang secara terang benderang telah melakukan praktik amoral ke dalam Partai Demokrat. Ini jelas bukan persoalan internal," kata Hinca Pandjaitan, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @hincapandjaitan, Minggu, 7 Maret 2021.

Baca Juga: Debat dengan Andi Mallarangeng, Max Sopacua: Silakan Sebut Abal-abal, Kudeta, Kami Tetap Punya Ketum Baru

Baca Juga: KLB Demokrat Turunkan Martabat Moeldoko, Rocky Gerung: AHY Justru Lebih Dewasa dalam Berpolitik

Baca Juga: Sindir Terpilihnya Moeldoko Jadi Ketum, Christ Wamea: Tak Punya Malu, Jadi Maling Dianggap Hebat dan Biasa

Hinca Pandjaitan mengatakan, seharusnya jajaran Istana bergerak cepat karena masalah KLB itu sudah menyangkut integritas pejabat Istana.

"Seharusnya Prof @mohmahfudmd beserta jajaran istana bergerak, karena ini persoalan integritas pejabat istana. Sudah beberapa kali kami sampaikan melalui surat resmi berkenaan dengan ini," kata Hinca Pandjaitan.

Anggota DPR RI itu juga menilai, seharusnya pihak Istana khawatir karena memiliki Kepala Staf Kepresidenan yang memiliki ambisi kekuasaan.

Baca Juga: Akui Pernah Ditawari untuk Kudeta AHY, Gatot Nurmantyo: Terima Kasih, Tapi Moral Etika Saya Tak Bisa Menerima

"Pembiaran terhadap peristiwa tersebut adalah kesalahan besar. Istana harusnya khawatir ada seorang KSP yang punya ambisi buta, lantas menabrak konstitusi partai kami. Akrobat semacam ini menakutkan bagi rakyat," ujar Hinca Pandjaitan.

"Secara legalitas jelas tidak memenuhi. Secara moral pun jauh dari kata panutan. Bahkan jika diukur secara akal, jelas peristiwa tersebut nir logika," sambungnya.

Hinca Pandjaitan pun mempertanyakan kenapa Moeldoko tak tersentuh ketegasan pemimpinnya di Istana, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Minta Jokowi Tak Intervensi KLB Demokrat, Ferdinand: Biar Hukum Putuskan, Moeldoko atau AHY yang Sah

"Kami sangat merasakan ketidakadilan hari ini. Rakyat sudah tahu tentang itu. Namun mengapa seorang KSP Moeldoko tetap tidak tersentuh oleh narasi tegas dari pimpinannya di Istana Presiden. Mengapa tuan?," ujar Hinca Pandjaitan.

Hinca Pandjaitan pun menyebut bahwa contoh yang Mahfud MD berikan, seperti kisruh PKB sangat berbeda dengan situasi masalah Partai Demokrat saat ini.

"Saya sungguh menyayangkan bahwa kacamata seorang cendikiawan hukum tidak mampu membedakan kedua situasi ini," ujar Hinca Pandjaitan.

Baca Juga: Kasihan Lihat Moeldoko Jadi Ketum Abal-abal, Andi Mallarangeng: Syahwat Politiknya Terlalu Kuat untuk Berkuasa

Oleh karena itu, Hinca Pandjaitan menegaskan bahwa seluruh kader Partai Demokrat tetap menanti sikap bijak Presiden Jokowi.

"Hari ini, Partai Demokrat dengan jutaan simpatisan dan kadernya menanti sikap bijak Pembina Politik Tertinggi di negara ini, yakni Presiden. Jika KSP bertingkah seperti itu, artinya pembinaan di internal istana juga bermasalah," kata Hinca Pandjaitan.***

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x