Tak sampai di situ, pria kelahiran Pulau Sumbawa, NTB tersebut mengatakan saat ini kezaliman memiliki banyak wajah yang dapat mengatur hak orang lain tanpa perasaan malu.
Baca Juga: Menanti Sikap Jokowi Soal KLB, Hinca Pandjaitan: Istana Harusnya Khawatir, Ada KSP Punya Ambisi Buta
“Kezaliman itu punya banyak wajah...tapi semuanya diternak oleh feodalisme yg kemudian merampas hak kita untuk mengajukan pertanyaan. Mereka mengatakan semua yg mereka mau. Tanpa malu. #MelawanLupa,” katanya.
Terakhir, Fahri Hamzah memita kasus kudeta Partai Demokrat yang terjadi akhir-akhir ini dijadikan sebagai momentum untuk seluruh partai politik untuk memperbaiki diri.
“Kasus yang terjadi pada Partai Demokrat ini harus menjadi momentum evaluasi total tentang peran partai politik ke depan,” kata Fahri Hamzah.
Menurutnya, saat ini mayoritas partai polituk sibuk mengurusi kepentingannya masing-masing dari pada mengurusi kepentingan rakyat.
Baca Juga: Lawan Pemberontak Komunis Filipina, Dutere: Bunuh Mereka dan Lupakan HAM
"Karena parpol semakin sibuk dengan dirinya sendiri menyeret organisasi negara sibuk dengan dirinya sendiri. Rakyat bertanya, ‘kami diurus siapa?’,” katanya.
Seperti diketahui, sebelumnya Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko telah melakukan kudeta terhadap kepemimpinan Agus Harimurti Yudhono (AHY) dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat.
Moeldoko diangkat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat peridoe 2021-2024 pada Kongres Luar Biasa (KLB) Parta Demokrat yang berlangsung di The Hill Hotel dan Resort Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat, 5 Maret 2021.