"Ada dicerca oleh Taufik Kiemas, disebut cengeng anak kecil sehingga orang mengatakan bahwa pak SBY itu atau pengikutnya mendramatisir tingkah laku politiknya Taufik Kiemas untuk popularitas beliau," ungkapnya.
Oleh karena itu, dengan kisruh KLB Demokrat Moeldoko ini, muncul lagi dugaan semacam itu, yakni dugaan bahwa KLB tersebut adalah permainan SBY.
"Jadi sekarang ini muncul lagi tuduhan itu, bahwa permainan ini sekarang adalah usaha untuk menarik simpati dengan mengatakan liat tuh Moeldoko penguasa di sekitar presiden menganiaya Partai Demokrat, ada dugaan seperti itu," tuturnya.
Lebih lanjut, Salim Said pun membahas soal keterangan Jenderal Gatot Nurmantyo yang sempat ditawari untuk mengkudeta Partai Demokrat.
"Ada satu hal menarik, keterangan wawancara dengan Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa dia yang dihubungi untuk mengkudeta Partai Demokrat, awalnya dia, jadi Gatot menolak, dia gak mau, ada alasan moralnya dan alasannya bagus," ucapnya.
Kemudian ternyata, lanjut Salim Said, muncul Moeldoko, oleh karena itu Salim Said menduga bahwa orang-orang tersebut mencari figur lain usai Gatot menolak.
"Jadi dugaan saya yang mula-mula didekati itu Gatot lalu menolak, mereka kemudian mencari figur lain, dapat Pak Moeldoko, nah ini yang harus kita jelaskan," ungkapnya.
Salim Said menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi karena orang-orang ini yakin bahwa yang melakukan tindakan kudeta pertama adalah SBY terhadap orang-orang lama Demokrat dengan menjadikan anaknya sebagai ketua partai.