Ajak Masyarakat Dukung Vaksin Nusantara, Teddy Gusnaidi: Musuh Kita Bernama Covid-19, Bukan dr. Terawan

- 16 Maret 2021, 12:41 WIB
Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi mengajak semua pihak untuk mendukung vaksin Nusantara yang dikembangkan dr. Terawan.
Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi mengajak semua pihak untuk mendukung vaksin Nusantara yang dikembangkan dr. Terawan. /Tangkapan layar YouTube.com/Indonesia Lawyers Club

PR BEKASI - Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi angkat bicara terkait pro kontra vaksin Nusantara yang diprakarsai oleh Mantan Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto.

Teddy Gusnaidi menyayangkan karena banyak pihak yang menolak adanya vaksin Nusantara dan meminta dr. Terawan untuk segera menghentikan proses pengembangannya, karena dinilai tidak sesuai kaidah medis.

"Emangnya Indonesia gak boleh menciptakan vaksin untuk covid? Emangnya kalau vaksin buatan anak bangsa sudah pasti tidak berkualitas?," kata Teddy Gusnaidi, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @TeddyGusnaidi, Selasa, 16 Maret 2021.

"Metode dan kaidah-kaidah saintifik dalam penelitian itu berkembang. Selama hasilnya positif, artinya bisa jadi cara penelitiannya yang harus dikoreksi," sambungnya.

Baca Juga: Siap Maju sebagai Capres di Pilpres 2024, Giring Ganesha: Giring Presiden, Kuliah Gratis!

Baca Juga: Sindir SBY Soal PKB yang Diambil Paksa, Priyo Sambadha: Politisi Itu Biasanya Panjang Akal Tapi Pendek Ingatan

Baca Juga: Tak Ingin Masa Orba Terulang, HNW: Tak Ada Agenda MPR Amandemen UUD 1945 untuk Masa Jabatan Presiden 3 Periode

Teddy Gusnaidi lantas mencontohkan bahwa metode cuci otak yang diciptakan oleh dr. Terawan, terbukti berhasil menyelamatkan dan menyembuhkan banyak orang, baik di dalam maupun di luar negeri.

Namun menurutnya, ada eberapa orang menentang dengan berbagai alasan, bahkan ada yang bilang 'cacat' secara metodologi.

"Kini vaksin Nusantara buatan dr. Terawan menjadi kontroversi lagi seperti metode cuci otak. Kenapa sih gak kita dukung bersama? Toh jika vaksin Nusantara ternyata terbukti lebih ampuh dari vaksin buatan asing, itu akan berdampak baik bagi kita semua. Kenapa malah berisik?," tutur Teddy Gusnaidi.

Baca Juga: Demokrat Kubu KLB Gagal Daftar ke Kemenkumham, Andi Arief: Tragis, Kudeta Gagal dan Memalukan di Depan Publik

Teddy Gusnaidi pun mengatakan, dia berusaha berpikiran positif bahwa banyaknya penolakan terhadap vaksin Nusantara terjadi karena kegenitan saja, bukan karena ada urusan bisnis dan politik di baliknya.

"Saat ini semua negara berlomba-lomba menciptakan vaksin untuk covid, termasuk Indonesia. Jadi cari tema lain saja jika ingin bergenit ria, jangan urusan ini," ujar Teddy Gusnaidi.

Teddy Gusnaidi menjelaskan bahwa metode penelitian bukan matematika, karena berbagai penyakit baru bermunculan, sehingga dunia kesehatan juga terus berkembang.

"Metode penelitian yang dulu tentu harus berubah, karena metode penelitian zaman dahulu penyakitnya tidak sebanyak dan berkembang seperti saat ini," kata Teddy Gusnaidi.

Baca Juga: Mengaku Telah 11 Tahun Berada di Luar Negeri, Djoko Tjandra: Saya Rindu Pulang ke Indonesia

Menurutnya, jika metode penelitian tidak berevolusi, apa pun yang diciptakan oleh anak bangsa akan dianggap salah, walaupun hasil dari yang diciptakan itu berdampak positif bagi manusia.

"Contohnya adalah metode cuci otak dr. Terawan, walaupun hasilnya positif, tetap saja ditentang," ujar Teddy Gusnaidi.

Meski demikian, Teddy Gusnaidi sepakat bahwa apa yang diciptakan tentu harus melalui penelitian dan pengujian, tidak bisa tanpa melalui kedua hal itu.

Baca Juga: Sebut Selingkuh Sebagian dari Iman, Mayangsari: Selingkuh lah yang Bertanggung Jawab

"Akan tetapi pola dan metodenya juga harus berubah mengikuti perkembangan, jangan sampai kaku. Kalau kaku, sampai kapan pun pasti tidak akan ada titik temu," ujar Teddy Gusnaidi.

Oleh karena itu, Teddy Gusnaidi mengajak semua pihak untuk mendukung vaksin Nusantara, karena musuh bangsa Indonesia saat ini adalah Covid-19, bukan dr. Terawan.

"Mari dukung vaksin Nusantara dengan berbagai cara yang kita bisa. Jangan sampai hal positif ini akhirnya padam dengan berbagai keberisikan dan kegenitan yang tidak perlu. Kita hadapi musuh yang sama, musuh itu bernama covid, musuh kita bukan dr. Terawan," tutur Teddy Gusnaidi.

Baca Juga: Ramai Isu Jokowi 3 Periode, Rizal Ramli: RI Bisa Bubar, Wong Kinerja Memble dan Ekonomi Anjlok

Seperti diketahui, akhir-akhir ini vaksin Nusantara menyita perhatian publik karena diklaim oleh dr. Terawan sebagai satu-satunya vaksin Covid-19 di dunia yang menggunakan teknologi sel dendritik, yakni teknologi yang biasanya digunakan untuk pengobatan pasien kanker.

Selain itu, dr. Terawan juga mengklaim bahwa dalam sekali suntik, vaksin Nusantara bisa menghasilkan antibodi seumur hidup.

Namun, sejumlah ahli di bidang epidemiologi meminta pengembangan vaksin Nusantara yang dilakukan dr. Terawan sebaiknya dihentikan, karena tidak sesuai kaidah medis.***

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah