Jokowi Pernah Berapi-api Serukan 'Stop Impor Beras', Sherly Annavita: Jangan Sampai Petani Kita Mengelus Dada

- 21 Maret 2021, 21:12 WIB
Influencer Sherly Annavita angkat bicara terkait rencana pemerintah yang akan impor beras sebanyak 1 juta ton.
Influencer Sherly Annavita angkat bicara terkait rencana pemerintah yang akan impor beras sebanyak 1 juta ton. /Instagram.com/@sherlyannavita

PR BEKASI - Influencer Sherly Annavita turut menanggapi terkait kebijakan pemerintah yang rencananya akan melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton.

Sherly Annavita mengatakan, rencana impor beras pemerintah akan semakin banyak menuai kritik dari berbagai kalangan, karena para petani di Indonesia mulai memasuki musim panen raya.

"Rencana pemerintah untuk impor 1 juta ton beras di tengah petani negeri sendiri yang sedang bersiap menyambut panen raya, semakin menuai kritik banyak kalangan," kata Sherly Annavita, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan Instagram @sherlyannavita, Minggu, 21 Maret 2021.

Baca Juga: Kaesang Pangarep dan Erick Thohir Kuasai Persis Solo, Rocky Gerung: Ini Misterinya, Apa Ada Persiapan ke 2024?

Baca Juga: Tegaskan PDIP Tolak Impor Beras, Hasto Kristiyanto: Saya Tahu di Belakang Impor Itu Banyak Pemburu Rente

Baca Juga: M Qodari Usung Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024, Arief Munandar: Mimpi di Siang Bolong, Kesannya Dagang Banget

Apalagi menurutnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso telah mengatakan bahwa beras sisa impor masih tersisa banyak dan bahkan mengalami penurunan mutu, karena sulit disalurkan.

"Padahal Dirut Bulog menyatakan bahwa beras sisa impor 2018 saja masih tersisa 275.811 ton. Bahkan, 100 ribu ton di antaranya mengalami penurunan mutu karena tidak diserap atau tidak lepas ke pasaran," kata Sherly Annavita.

Menurutnya, apabila pemerintah tetap jadi melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton, maka Bulog akan semakin kesulitan menyalurkannya, karena kemungkinan tidak akan terserap oleh pasar.

"Oleh karenanya, kita berharap agar pemerintah membatalkan rencana impornya, dahulukan beli atau serap produksi para petani negeri sendiri, terlebih sebentar lagi panen raya. Apabila sudah tidak mencukupi, barulah beralih ke impor," tutur Sherly Annavita.

Baca Juga: Rumah Tangga Tetap Aman-Bahagia Meski Dikelilingi Wanita Cantik, Hotman Paris: Semua Harta Istri yang Pegang

Sherly Annavita lantas mengingatkan pemerintah agar jangan sampai kebijakan impor yang dibuat pemerintah membuat para petani berduka, sedangkan para petani luar sejahtera.

"Jangan sampai petani luar dan sebagian elite sejahtera, namun petani negeri sendiri berduka mengelus dada," ujar Sherly Annavita.

Oleh karena itu, Sherly Annavita mendesak pemerintah untuk segara membatalkan rencana impor beras sebagai bukti keseriusan Jokowi yang sebelumnya mengajak benci produk asing, dan janji kampanye Jokowi untuk menghentikan impor pangan.

"Bukti keseriusan ajakan Presiden Jokowi untuk benci produk asing dan janji kampanyenya untuk setop impor beras akan terlihat di sini. Bukan begitu teman-teman?," kata Sherly Annavita.

Baca Juga: Berharap Dapat Keringanan Hukuman dari Pengadilan Tipikor, Zumi Zola: Saya Ingin Cepat Pulang dan Rawat Ibu

Diketahui, saat berkampanye dengan Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 lalu, Jokowi pernah menyerukan bahwa apabila dia menjadi presiden, maka dia akan menghentikan impor pangan dan memulai ekspor pangan.

"Kalau nanti Jokowi dan JK yang jadi presiden dan wakil presiden, kita harus berani stop impor pangan, stop impor beras, stop impor daging, stop impor kedelai, stop impor sayur, stop impor bawang, stop impor buah, stop impor ikan. Kita ini semuanya punya, harusnya kita ini bisa ekspor, kok impor gitu loh," tutur Jokowi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Sherly Annavita (@sherlyannavita)

Sebelumnya, setelah mendapat banyak kritik dari berbagai pihak, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menjamin tak akan ada impor beras saat petani lokal memasuki panen raya, sehingga harga beras petani lokal akan aman.

"Saya jamin tidak ada impor ketika panen raya, dan hari ini tidak ada beras impor yang menghancurkan harga petani," ujar Muhammad Lutfi di Jakarta, Jumat, 19 Maret 2021.

Baca Juga: Pemerintah Akan Impor Garam 3 Juta Ton, Susi Pudjiastuti: Harga Garam Petani Kita Akan Hancur Lagi!

Muhammad Lutfi juga menegaskan, apabila pengadaan Bulog di masa panen berjalan baik, maka pihaknya tidak masalah untuk tidak melakukan impor beras.

"Jadi, Anda bisa tahu bagaimana rasanya hati saya. Kalau pengadaan Bulog di dalam masa panen ini berjalan dengan baik, saya tidak masalah kita tidak impor selama stok Bulog mencapai satu juta," ujar Muhammad Lutfi.***

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah