"Dia tidak mungkin mengeluarkan statement seperti itu karena kekuasan itu nikmat," kata Refly.
Refly Harun menjelaskan bahwa perubahan konstitusi bisa saja terjadi di tahun-tahun berikutnya sebelum Pilpres 2024 dilaksanakan.
Baca Juga: Tolak Rencana Impor Beras, Said Aqil: Ini Kebijakan Siapa? Kepentingan Kelompok Tertentu Pasti
"Bisa jadi perubahan itu tidak terjadi pada tahun 2021, tidak terjadi pada tahun 2022, tapi menjelang 2023," tuturnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Refly Harun, 22 Maret 2021.
Dirinya mengungkapkan, tidak mungkin Jokowi tidak tergoda untuk berkuasa lagi selama konstitusi masih bisa diusahakan untuk diubah.
"Sepanjang ada kemungkinan bisa mengubah konstitusi dan bisa menang lagi, saya kira tidak akan ada orang yang mau melewatkan jabatan sebagai orang nomor satu di republik ini untuk periode yang ketiga dan seterusnya," ucapnya.
"Sebagaimana pernah dialami oleh pemimpin bangsa ini baik itu Soekarno maupun Soeharto," kata Refly.
Baca Juga: Ada Diskon Hingga 90 Persen, Temukan Harga Termurah di Shopee Murah Lebay
Oleh karena itu, Refly Harun meminta masyarakat Indonesia bersikap tegas soal wacana masa jabatan presiden karena hal tersebut adalah hal yang tidak perlu dinegosiasikan lagi.
Dirinya yakin jika masyarakat acuh soal ini ditambah dengan godaan-godaan dari Istana, bukan tidak mungkin Jokowi akan mengubah pemikirannya.
Editor: Puji Fauziah
Sumber: YouTube Sobat Dosen