“Dari tahun 2013 itu baru banyak media yang beritain kaya perjalanannya (kasus narkoba Freddy Budiman), jadi aku tahu dari media kalau adalah bandar narkoba,” ungkapnya.
Saat mengetahui bahwa ayahnya adalah seorang bandar narkoba dirinya merasa kesal dan marah, apalagi saat itu hukumannya langsung seumur hidup.
“Pas tahu hukumannya malah seumur hidup apalagi saat itu ancamannya hukuman mati, sempet marah tapi ya mau gimana lagi udah terjadi,” ujarnya.
Meskipun begitu, Fikri mengaku mencoba menerima apa yang terjadi dalam dirinya dan keluarga atas kasus besar yang menimpa Freddy Budiman.
Menurut penuturannya, sebenarnya saat itu keluarga sudah mengetahui bahwa Freddy Budiman merupakan seorang bandar narkoba.
Akan tetapi tidak memberitahukan mengenai hal itu kepada Fikri dengan alasan saat itu dirinya masih terlalu kecil.
Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa dirinya memang kerap kali ditinggal oleh sang ayah bahkan seringkali pindah kota untuk menetap.
Kemudian pada tahun 2009 hingga 2013 dirinya sudah lama tidak bertemu dengan ayahnya, saat itu ia tidak mengetahui ke mana ayahnya pergi.