“Ini maksudnya apa? Apa perlu kita ikut ngeributin bagaimana tokoh oposisi Rusia ditangkap? Uruslah urusanmu sendiri!” tambah akun tersebut.
Tak sampai di situ, RBTH juga diancam oleh massa pro pemerintah lainnya untuk dilaporkan ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena diduga telah ikut campur dalam ranah politik Indonesia.
Padahal, seperti yang kita ketahui KPI tidak mempunyai wewenang untuk mengurusi laporan terhadap media online karena hanya Dewan Pers yang mempunyai wewenang tersebut.
Baca Juga: Mom, Berikut Tips Hadapi Gejala Penyakit pada Anak saat Musim Pancaroba Tiba
“Oke kalau begitu @KPI_Pusat harus ambil langkah terkait @RBTHIndonesia ini. Jelas ini media asing yang ikut campur urusan dalam negeri #Indonesia,” tulis akun @Alva47831808.
Akun tersebut kemudian mempertanyakan kenapa RBTH tidak langsung mewawancarai Mahfud MD untuk mengetahui kebenaran berita tersebut.
“Komentar @RBTHIndonesia terhadap pernyataan @mohmahfudmd @PolhukamRI ini maksudnya apa kalau bukan bertanya? Kenapa tidak mengajukan pertanyaan dalam wawancara langsung ke beliau?,” katanya.
RBTH kemudian membantah segala tuduhan tersebut dan menyatakan mereka tidak ada sangkut pautnya dengan Kedutaan Besar Rusia.
“Kami bukan media di bawah Kedutaan Besar Rusia. Jadi, tidak ada hubungannya dan percuma kalau hubungi kedutaan karena memang tidak ada sangkut pautnya,” katanya.
Rusia ini ternyata jelas2 ikut campur politik Indonesia @RusEmbJakarta. Ini headline sebuah media online dengan judul bombastis dari seorang Menteri. Apa maksudnya? https://t.co/O0227K5HgB— Estananto (@estananto) March 23, 2021
Baca Juga: Korea Utara Tembakkan Dua Rudal Pertama Kali di Era Joe Biden, Kemenhan Korsel Tanggapi Santai