Network
PR BEKASI – Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dikatakan sebagai seseorang yang peduli terhadap lingkungan.
Oleh karena itu, PDI Perjuangan akan meluncurkan buku yang berjudul "Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam".
Dikatakan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam siaran persnya, di Jakarta, Rabu, peluncuran buku tersebut akan dilaksanakan pada hari ini.
Isi buku tersebut akan mengisahkan pengalaman tentang Presiden Kelima RI itu dalam usaha dan kepeduliannya dalam menjaga bumi.
Baca Juga: Gerindra Harap Prabowo Subianto Nyapres di 2024, Ulil Abshar: Kok Enggak Kapok-kapok ya
Menurut Hasto Kristiyanto, setelah diluncurkan, buku ini akan menjadi paduan bagi seluruh kader PDI Perjuangan dalam membangun kultur partai merawat sungai, membersihkan lingkungan, dan menanam tanaman.
Menurutnya, PDI Perjuangan akan berpolitik untuk merawat kehidupan serta membangun peradaban yang hijau dan bersih untuk bumi di masa depan.
Dirinya menambahkan, bila masyarakat hidup di lingkungan yang indah, asri, dan bersih maka akan menciptakan rasa syukur terhadap tuhan serta menjadikan ruang sosial nyaman.
"Karena itulah menanam tanaman bersifat wajib sebagai kesadaran berorganisasi partai," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
Menurut dia, buku 'Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam' menggambarkan perhatian Megawati Soekarnoputri yang begitu besar terhadap gerak menjaga lingkungan hidup.
"Jalan menanam bagi Megawati merupakan jalan kehidupan, penuh dengan nilai welas asih, tradisi kontemplasi, dan sekaligus jalan menjaga bumi dengan menyediakan oksigen bagi kehidupan," katanya.
Hasto kristiyanto mengatakan orang yang menjadi editor dari buku tersebut adalah Kristin dan Maria Karsia.
Hasto Kristiyanto menerangkan bahwa PDI Perjuangan telah menggelorakan gerakan menanam tanaman yang bisa dimakan sejak tahun yang lalu.
Di dalam program itu, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut melakukan gerakan menanam tanaman pengganti beras.
Hal tersebut dilakukan oleh PDI Perjuangan sebagai bentuk dukungan dalam membangun kedaulatan pangan dalam negeri.
“Sejak tahun lalu kami telah melaksanakan gerakan menanam tanaman pengganti beras yang diantaranya terdiri dari umbi-umbian, ketela, sukun, dan pisang,” katanya.
Baca Juga: Jelang Hari Pernikahan Putri Sulungnya, Krisdayanti: Saya Sudah Titip Pesan Agar Aurel Sabar
PDI Perjuangan menyadari Indonesia begitu kaya dengan keanekaragaman makanan sehingga bisa berdikari dalam kebutuhan pangan rakyat Indonesia.
Oleh karena itu, Hasto Kristiyanto mengatakan PDI Perjuangan akan menolak keras terhadap rencana kebijakan Tindakan impor beras yang dilakukan sepihak oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
"Rencana kebijakan impor beras lahir dari kalkulasi pragmatis. Seorang menteri harus memahami keanekaragaman pangan, dan berpikir bagaimana Indonesia bisa mengekspor pangan, bukan sebaliknya," katanya.***
