Said Aqil: Ajaran Wahabi dan Salafi Pintu Masuk Terorisme

- 30 Maret 2021, 21:42 WIB
Said Aqil Siroj.
Said Aqil Siroj. /Tangkapan layar YouTube/TVNU

Dikatakannya, ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan,pada Minggu 28 Maret 2021 menunjukkan bahaya laten terorisme masih mengancam Indonesia.

Bahaya laten yang dihadapi Indonesia, kata dia, bukan lagi paham komunisme atau Partai Komunis Indonesia (PKI), melainkan terorisme dan radikalisme.

"Mohon maaf, saya berani mengatakan bukan PKI bahaya laten kita, tapi radikalisme dan terorisme yang selalu mengancam kita ini," tuturnya.

Baca Juga: Sebut Jaksa 'Baper' Disebut Pandir oleh Habib Rizieq, Refly Harun: Saya Tidak Terlalu Setuju

Menurut informasi yang diperolehnya, kata dia, masih ada enam ribu pelaku terduga terorisme yang belum tertangkap oleh kepolisian.

Said Aqil pun menduga kelompok teroris ini merupakan bagian dari jaringan Jamaah Asharut Daulah (JAD).

Kelompok itu bisa lebih ekstrem dibandingkan Jamaah Ansharut Tauhid pimpinan Abu Bakar Baasyir karena JAD beranggapan, seluruh pihak yang berseberangan dengan mereka adalah kafir.

"Beda dengan Ansharut Tauhid, JAT Abu Bakar Baasyir itu yang disasar nonmuslim, gereja,nonmuslim yang harus dihabisin. Kalau JAD, kita semua halal darahnya," ujarnya.

Dirinya pun meminta aparat kepolisian tak ragu dalam menindak kelompok maupun jaringan terorisme di Indonesia.

Apalagi, agama Islam dan Al Quran tidak pernah mengajarkan untuk melakukan aksi kekerasan, apalagi aksi terorisme hingga membunuh orang lain.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah