"Apakah memang dia betul-betul ada sebagaimana yang dipikirkan oleh katakanlah penguasa saat ini atau sesungguhnya terorisme itu fabrikasi," sambung Refly Harun.
Terlepas dari hal itu, Refly Harun menegaskan bahwa sebenarnya terorisme itu tidak berkaitan dengan agama apapun.
Baca Juga: Sebentar Lagi Puasa, Berikut 8 Poin Penting yang Wajib Diketahui Soal Larangan Mudik Lebaran 2021
"Karena yang namanya kelompok-kelompok militan dan sel-sel terorisme itu akan senantiasa ada di mana pun," tuturnya.
Hanya memang, sambung Refly, dunia ini agak tidak adil dengan agama Islam karena hanya umat Islam yang akhirnya dilabeli sebagai teroris.
Padahal, kata Refly, pelaku-pelaku teror di luar Islam itu tidak pernah dikatakan bahkan disebut sebagai teroris.
"Hanya dianggap sebagai katakanlah sebuah tindakan-tindakan yang tidak didukung ideologi, mungkin dianggap stres dan lain sebagainya," ucapnya.
Baca Juga: Minta Acara Kemenag Diisi oleh Doa Agama Lain, Gus Yaqut: Akan Lebih Indah Jika Semuanya Berdoa
Tetapi untuk Islam, ungkap Refly, label itu selalu ada, terutama berasal dari dunia-dunia barat.
Saat ini pun menurutnya, Indonesia telah terpengaruhi oleh label-label yang berasal dari dunia internasional terkait terorisme ini.